Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Rampungkan Distribusi Rice Cooker Gratis Januari 2024

Kementerian ESDM menargetkan penyaluran bantuan alat memasak berbasis listrik (AML) atau rice cooker dapat selesai pada Januari 2024.
Menanak nasi di rice cooker/Istimewa
Menanak nasi di rice cooker/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penyaluran bantuan alat memasak berbasis listrik (AML) atau rice cooker dapat selesai pada Januari 2024.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menyelesaikan persoalan administrasi terkait pendistribusian bantuan rice cooker yang ditargetkan mencapai 500.000 unit. 

“Jadi itu kan perlu administrasi, administrasi kita selesaikan, 500.000 paling lambat sudah didistribusikan, jadi Januari [selesai],” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (8/12/2023).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menambahkan bahwa proses pengadaan rice cooker telah rampung dan pendistribusian bantuan tersebut akan dimulai sebagian pada bulan ini. 

“Jadi sebagian dikirimkan di Desember dan penyelesaiannya semua di Januari. Pengadaannya sudah siap, tinggal proses pendistribusian,” ujar Agus. 

Agus menyampaikan bahwa sampai saat ini, tidak ada perubahan dan penerima masih sama di angka 500.000 penerima.

“Penyalurannya udah pasti 500.000. Anggarannya sudah disiapkan untuk itu,” ucap Agus.

Adapun, program bagi-bagi rice cooker gratis itu diatur lewat Peraturan Menteri ESDM No. 11/2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga. 

Target rumah tangga penerima AML adalah pelanggan PLN atau PLN Batam berdaya 450 VA s.d. 1.300 VA yang berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala, rumah tangga tersebut tidak memiliki AML.

Kementerian ESDM menyebut, program hibah tersebut bertujuan untuk mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik perkapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih.

Program penyediaan AML sebanyak 500.000 unit pada tahun 2023 di seluruh Indonesia ini disebut berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 gigawatt hour (GWh) atau setara dengan kapasitas pembangkitan 20 megawatt (MW). Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kg atau setara 9,7 juta tabung 3 kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper