Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Guyur Rp119,7 Miliar untuk Subsidi LRT Jabodebek

Dana PSO untuk subsidi LRT Jabodebek dilakukan pemerintah untuk mendorong pergeseran mobilitas masyarakat dari kendaraan pribadi menuju transportasi massal.
Kereta LRT Jabodebek melintas di dekat apartemen berorientasi TOD di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Kereta LRT Jabodebek melintas di dekat apartemen berorientasi TOD di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah lewat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menganggarkan dana kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/PSO) Rp119.793.951.000,00 untuk LRT Jabodebek pada 2023.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, mengatakan, dana PSO untuk subsidi LRT Jabodebek itu dilakukan pemerintah untuk mendorong pergeseran mobilitas masyarakat dari kendaraan pribadi menuju transportasi massal, guna menekan angka kemacetan.

"Pemerintah telah memberikan beragam insentif untuk menarik minat Masyarakat, seperti pada LRT Jabodebek," kata Risal saat Penandatanganan Kontrak Subsidi Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi Tahun 2023, di Stasiun LRT Jabodebek Halim. Kamis (7/12/2023).

Adapun, besaran PSO tersebut telah resmi tertuang dalam kontrak subsidi yang ditandatangani Direktur Jenderal Risal dan Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo hari ini.

Risal mengklaim, penandatanganan kontrak subsidi untuk LRT Jabodebek tersebut merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat melalui layanan kereta api yang terjangkau.

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen melaksanakan penugasan PSO ini dengan sebaik-baiknya.

“Kami siap melaksanakan amanah yang diberikan Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian, sesuai kontrak untuk LRT Jabodebek," tutur Didiek.

Lebih lanjut, Didiek memastikan bahwa KAI akan terus melakukan peningkatan pelayanan sarana, fasilitas, dan pelayanan lainnya, dengan berkoordinasi serta berkolaborasi bersama pihak-pihak terkait seiring pemanfaatan PSO tersebut.

"KAI akan terus mendukung Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dengan menghadirkan transportasi umum yang saling terintegrasi sehingga masyarakat dapat bertransportasi menggunakan angkutan massal dengan nyaman,” kata Didiek.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis, Jumat (1/12/2023), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan tarif promo baru untuk LRT Jabodebek mulai hari Jumat (1/12/2023).

Tarif LRT pada hari kerja (Senin-Jumat) pada jam sibuk adalah sebesar Rp3.000 untuk 1 km pertama dan maksimal sebesar Rp20.000. Adapun, periode waktu jam sibuk atau peak hours ditetapkan pada pukul 06.00 WIB-08.59 WIB dan mulai pukul 16.00-19.59 WIB.

Selanjutnya, tarif jam non-sibuk atau off peak hours pada hari kerja dipatok Rp3.000 untuk 1 kilometer pertama dan maksimal sebesar Rp10.000. Waktu jam non sibuk pada hari kerja ditetapkan pada awal jam operasi hingga pukul 05.59, kemudian pukul 09.00-15.59 WIB, serta pukul 19.00 hingga akhir jam operasi LRT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper