Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Ungkap Alasan Pemerintah Buru-buru Perpanjang Kontrak Freeport

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, percepatan kepastian perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI) penting.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal III/2023 pada Jumat (20/10/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal III/2023 pada Jumat (20/10/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, percepatan kepastian perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi penting untuk menjaga keberlanjutan produksi emas dan tembaga dari tambang Grasberg, Papua. 

Bahlil beralasan puncak produksi dari tambang Grasberg bakal terjadi pada 2035. Tanpa adanya eksplorasi lanjutan yang masif, tren produksi tembaga dan emas dari Grasberg bakal terus mengalami penurunan setelahnya. 

“Dan tambang mereka itu kan underground [bawah tanah]. Underground itu harus dilakukan eksplorasi minimal 10 tahun. Jadi kalau tidak segera kita memastikan untuk melakukan eksplorasi, maka pada 2040 produksi Freeport itu tidak ada,” kata Bahlil di Jakarta, Kamis (7/12/2023). 

Dengan keberlanjutan produksi itu, Bahlil berharap Indonesia dapat mengoptimalkan sumber daya yang masih tersimpan di wilayah tambang itu mendatang. 

“Maka pemerintah melakukan itu, tapi kita minta pemerintah harus diuntungkan, negara harus diuntungkan, dengan cara penambahan saham kepada BUMN,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal akan memperpanjang kontrak Freeport Indonesia hingga 20 tahun selepas berakhirnya izin usaha pertambangan khusus (IUPK) di tambang Grasberg, Papua pada 2041. 

Hal itu Jokowi sampaikan saat menerima Chairman and Chief Executive Officer Freeport-McMoRan Inc. (FCX) Richard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (14/11/2023). 

Seiring dengan restu perpanjangan kontrak tersebut, pihak Indonesia akan menambah kepemilikan sahamnya di PTFI sebesar 10% sehingga total saham RI naik menjadi 61%.

Kepemilikan saham mayoritas PTFI saat ini dipegang oleh pemerintah Indonesia sebesar 51,2% dan sisanya digenggam Freeport McMoRan. Adapun, saham milik pemerintah itu tertuang dari kepemilikan 26,24% PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID dan 25% PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM).

Kepastian perpanjangan kontrak selepas tenggat konsesi 2041 menjadi penting bagi Freeport lantaran rencana investasi yang masif pada tambang bawah tanah yang belum tergarap, yakni Kucing Liar. 

Kucing Liar, yang menjadi bagian dari kawasan Grasberg, diperkirakan menyimpan deposit tembaga mencapai 6 miliar pound dan emas sekitar 6 juta ounce. Masa produksi Kucing Liar diproyeksikan sampai 2053, dengan asumsi produksi komersial dimulai pada 2024.  

“Pengembangan Kucing Liar kita di Grasberg masih sesuai dengan jadwal, kita harap dapat mulai produksi komersial pada 2030 mendatang,” kata President Freeport-McMoRan Kathleen Quirk lewat conference call FCX kuartal III/2023, dikutip Minggu (22/10/2023). 

Adapun, aktivitas pengembangan pra produksi sudah dikerjakan sejak 2022 lalu dan diperkirakan bakal berlanjut hingga sekitar 10 tahun mendatang. Belanja modal diperkirakan menyentuh di rata-rata US$400 juta setiap tahunnya selama rentang 10 tahun tersebut.  

Produksi tahunan dari Kucing Liar ditargetkan dapat menyentuh di level 550 juta pound tembaga dan 560.000 ounce emas saat masuk tahap komersial awal nantinya. 

“Peningkatan produksi yang intensif ke level 550 juta pound tembaga dan 560.000 ounce emas akan dilakukan satu dekade ke depan,” kata dia. Di sisi lain, dia menambahkan, FCX juga tengah melakukan eksplorasi tambahan di kawasan Grasberg selepas identifikasi atas potensi baru di blok Deep Mill Level Zone (MLZ).  

Lewat tiga blok tambang yang saat ini beroperasi di kawasan Grasberg, kapasitas produksi tahunan PTFI mencapai di angka sekitar 1,6 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounce emas.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper