Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Serahkan Data Dampak Boikot Produk Pro Israel ke Pemerintah

Apindo menyerahkan data dampak aksi boikot produk yang diduga terafiliasi Israel ke pemerintah. Ini tujuannya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani/Bisnis-Ni Luh Anggela
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani/Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) telah memberikan data-data terkait dampak aksi boikot Produk Israel atau yang berafiliasi dengan negara tersebut ke pemerintah.

Ketua Umum apindo, Shinta W Kamdani, menyampaikan, data-data ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam melihat pengaruh aksi tersebut terhadap perekonomian nasional.

“[Data-data] itu sudah kita sampaikan ke pemerintah. Kita ini kan dari perusahaan-perusahaan yang terdampak [aksi boikot],” kata Shinta usai menghadiri Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Kamis (7/12/2023).

Dengan data-data yang sudah dikumpulkan ini, Apindo mengembalikan lagi ke pemerintah agar dapat mengetahui situasi yang terjadi di lapangan, imbas adanya aksi boikot produk Israel atau yang berafiliasi dengannya.

Plt Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, menilai masyarakat harus bijak dalam menyikapi aksi tersebut.

Sebab, beberapa jenis produk yang dimiliki, diproduksi, dan dijual Indonesia terkena dampak dari aksi boikot ini. Untuk itu, dia meminta semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi aksi tersebut.

“Kita juga ingin pertumbuhan ekonomi tetap naik. Dalam hal ini, kita harus sangat hati-hati menentukan hal seperti itu,” ujarnya.

Selain itu, kata Yukki, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya jelas tidak menggunakan istilah boikot ataupun menyebut nama produk yang diduga berafiliasi dengan Israel. Adapun, pihaknya mengecam setiap tindakan kekerasan yang terjadi di dunia.

“Kita sudah sampaikan, kita mengecam keras setiap tindakan kekerasan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper