Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Kumpulkan Ekonom hingga Akademisi di Bali Bahas Ancaman Fragmentasi Geo-Ekonomi

BKF Kemenkeu menggelar Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-12 pada 6 dan 7 Desember 2023.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu ketika ditemui di acara 11th US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/23)./Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu ketika ditemui di acara 11th US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/23)./Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, BADUNG – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan kembali menggelar AIFED (Annual International Forum on Economic Development and Public Policy) ke-12 pada 6 dan 7 Desember 2023.

AIFED merupakan wadah diskusi bagi para ekonom, profesional, dan pembuat kebijakan, untuk merancang kebijakan publik yang tepat dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi Indonesia, terutama di tengah banyaknya ancaman global.

Secara khusus, AIFED tahun ini bertemakan ‘The Fragmented World: Recalibrating Development Strategies’, membahas tantangan-tantangan yang dihadapi dunia dan Indonesia, termasuk tantangan fragmentasi geo-ekonomi terhadap perdagangan, investasi, dan stabilitas keuangan di negara berkembang.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu menyampaikan bahwa saat ini dunia, termasuk Indonesia menghadapi tantangan fragmentasi geoekonomi, termasuk perubahan iklim, dan tantangan dari sisi teknologi.

“Kita melihat peran Indonesia di panggung internasional sudah cukup besar dan signifikan, tidak hanya menjadi pengikut pasif dari agenda tersebut, tapi kita semua tahu bahwa kita punya peran,” katanya dalam acara The 12th AIFED, Rabu (6/12/2023).

Febrio mengatakan, kebijakan publik perlu terus disesuaikan dan dikembangkan di tengah berbagau tantangan tersebut.

“Kita akan terus maju dan memainkan peran yang lebih besar dalam agenda internasional dan melihat bagaimana hal tersebut akan bermanfaat tidak hanya bagi dunia tetapi juga bagi masyarakat kita di Indonesia,” jelasnya.

Adapun, diskusi The 12th AIFED terdiri atas tiga fokus. Pertama, tren geopolitik dan bagaimana tren tersebut akan membentuk geo-ekonomi di masa depan, khususnya dalam lingkup perdagangan, investasi, dan sektor keuangan.

Kedua, perubahan iklim sebagai pengubah permainan atau game changer geopolitik dan bagaimana memastikan transisi energi yang setara dan terjangkau.

Ketiga, perkembangan teknologi di tengah perang teknologi yang terjadi di antara negara-negara pionir.

BKF memandang, Indonesia harus bisa memetakan kemungkinan pergeseran kekuatan global di masa depan, yang dipicu oleh geopolitik, perubahan iklim, dan teknologi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper