Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Jajaki QRIS dengan Arab Saudi, Umrah dan Haji Bakal Lebih Mudah

Bank Indonesia tengah menjajaki kerja sama QRIS dengan Arab Saudi.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil RDG pada Kamis (23/11/2023)/tangkapan Youtube Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil RDG pada Kamis (23/11/2023)/tangkapan Youtube Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) semakin memperluas jangkauan local currency transaction (LCT) atau transaksi dalam mata uang lokal ke berbagai negara, salah satunya Arab Saudi.  

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pihaknya mulai menjajaki kerja sama LCT, yakni melalui QR Indonesian Standard (QRIS) dan BI Fast dengan Arab Saudi agar mempermudah aktivitas transaksi masyarakat Indonesia yang melaksanakan ibadah umrah dan haji. 

“[Arab] Saudi sedang kami jajaki, buat umrah dan haji supaya pakai QRIS dan BI Fast, itu perluasan,” ujarnya dalam BI Bersama Rakyat (BIRAMA) 2023 di Grha Bhasvara Icchana BI, Kamis (30/11/2023). 

Baru-baru ini, Perry mengungkapkan pihaknya juga telah meneken kesepakatan dengan Uni Emirat Arab [UEA] untuk kerja sama ini. 

“Kami baru tandatangani dengan Uni Emirat Arab, supaya ke Dubai dan segala macam bisa pakai QRIS,” katanya. 

Adapun dalam kesempatan yang sama, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan bahwa dalam rencana awal, pihaknya ingin menerapkan LCT lebih dahulu dengan Arab Saudi. 

Nyatanya, sistem yang ada di negara tersebut belum siap, sehingga UEA terpilih lebih dahulu untuk bersama-sama menggunakan transaksi dalam mata uang lokal. 

“Sistem di sana [Arab Saudi] belum siap. UEA akhirnya dipilih duluan karena sudah siap dan pekerja migran banyak di sana,” jelasnya. 

Bank Indonesia terus mendorong perluasan dan penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) antarnegara dalam perdagangan, investasi, pasar keuangan, dan perbankan, serta transaksi pembayaran antarnegara. 

Saat ini, QRIS telah dapat digunakan di Thailand, Malaysia, dan Singapura. Kerja sama ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang akan belanja di negara-negara tersebut tidak perlu melakukan penukaran uang dari rupiah ke dolar lalu ke bath Thailand, melainkan langsung dari rupiah ke bath Thailand dan sebaliknya.  

Dengan kata lain, transaksi LCT dapat menurunkan dependensi terhadap mata uang asing lainnya.

Hingga Oktober 2023, transaksi dan pengguna QRIS terus bertumbuh. Terkini, transaksi QRIS mencapai Rp24,97 triliun dengan jumlah pengguna sebanyak 43,44 juta per Oktober 2023 atau tumbuh sebesar 186,08% secara tahunan (year on year/yoy).

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper