Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Terbitkan PP Baru, Penyidikan Tindak Pidana Cukai Bisa Disetop!

Presiden Jokowi menerbitkan PP 54/2023 kini penyidikan tindak pidana cukai bisa dihentikan atau disetop.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dok BPMI Setpres
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dok BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No 54/2023 tentang Penghentian Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Cukai untuk Kepentingan Penerimaan Negara.

Pasal 2 ayat (1) beleid tersebut menyebutkan bahwa untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan Menteri atau pejabat yang ditunjuk, Jasa Agung atau pejabat yang ditunjuk dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang cukai paling lama dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal surat permintaan.

Penghentian penyidikan sebagaimana dimaksud hanya dilakukan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Pasal 52, Pasal 54, Pasal 56, dan Pasal 58 UU No. 11/1995 tentang cukai, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

Penghentian penyidikan tersebut dapat dilakukan setelah yang bersangkutan membayar sanksi administratif berupa denda sebesar empat kali nilai cukai yang harus dibayar.

Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 3 ayat (1) PP No 54/2023, penyidik dalam penyidikan terhadap tindak pidana memberitahukan kepada tersangka bahwa yang bersangkutan dapat mengajukan penghentian penyidikan di bidang cukai untuk kepentingan penerimaan negara dengan membayar sanksi administratif berupa denda.

“Dalam hal tersangka bermaksud mengajukan penghentian penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tersangka menyampaikan permohonan penghentian penyidikan di bidang cukai untuk kepentingan penerimaan negara kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk,” bunyi Pasal 3 ayat (2) beleid tersebut, dikutip Senin (21/11/2023).

Kemudian, setelah tersangka menyampaikan permohonan penghentian penyidikan, Menteri atau pejabat yang ditunjuk melakukan penelitian permohonan untuk memastikan tindak pidana yang dilanggar dan besaran sanksi administratif berupa denda yang harus dibayar.

Jika hasil penelitian memenuhi ketentuan penghentian penyidikan tindak pidana di bidang cukai untuk kepentingan penerimaan negara, maka Menteri atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan kepada tersangka surat persetujuan atas permohonan penghentian penyidikan berikut besaran sanksi administratif berupa denda yang harus dibayar dan batas waktu pembayaran.

Setelah membayar sanksi administratif berupa denda ke rekening pemerintah yang ditetapkan, tersangka menyampaikan bukti pembayaran yang disertai dengan surat pernyataan pengakuan bersalah kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

Menteri atau pejabat yang ditunjuk lalu menyampaikan surat permintaan penghentian penyidikan tindak pidana kepada Jaksa Agung atau pejabat yang ditunjuk dalam jangka waktu paling lama 5 hari kerja terhitung sejak bukti pembayaran diterima.

Berdasarkan surat permintaan penghentian Penyidikan tindak pidana, Jaksa Agung atau pejabat yang ditunjuk akan melakukan penelitian terhadap pemenuhan ketentuan dan kelengkapan dokumen.

Jika telah memenuhi ketentuan, Jaksa Agung atau pejabat yang ditunjuk akan menetapkan penghentian penyidikan tindak pidana di bidang cukai untuk kepentingan penerimaan negara.

Adapun, ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan penghentian penyidikan tindak pidana di bidang cukai untuk kepentingan penerimaan negara, pembayaran sanksi administratif berupa denda, dan permintaan penghentian penyidikan tindak pidana di bidang cukai untuk kepentingan penerimaan negara akan diatur dengan Peraturan Menteri.

Setelah diteken Jokowi, aturan ini telah ditetapkan dan diundangkan pada 22 November 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper