Bisnis.com, SINGAPURA – National University of Singapore (NUS) melirik peluang untuk meningkatkan kehadiran mereka di Indonesia. Perguruan tinggi negeri asal Negeri Singa tersebut juga menyediakan jaringan bagi mahasiswa di berbagai negara.
“Kami sedang melihat kemungkinan untuk memperluas jaringan kami di seluruh Indonesia,” kata Dekan NUS Business School Andrew K Rose di Kampus NUS, Rabu (23/11/2023).
Saat ini, NUS Business School memiliki lebih dari 174 profesor/akademisi dari 22 negara. Sebanyak 22 ada di Benua Amerika; 13 di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika; serta 139 di Asia Pasifik.
Secara spesifik, Andrew menjelaskan bahwa ada kemungkinan juga NUS membangun fakultas di kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yakni Balikpapan.
“Saya tidak tahu, tapi bisa saja. Meski begitu, saat ini kami sudah hadir di Indonesia,” jelasnya.
NUS dalam waktu dekat akan melakukan nota kesepahaman dengan Universitas Airlangga Surabaya.
Baca Juga
Kolaborasi itu temasuk penelitian berkelanjutan, pertukaran ilmu, peningkatan kapasitas dari pendidikan eksekutif, hingga modul untuk keberlanjutan yang akan merevitalisasi program studi Unair.
NUS adalah salah satu universitas dengan peringkat teratas di dunia, yakni peringkat 1 di Asia dan 8 secara global menurut QS World University Rankings 2024.
Didirikan pada 1965, tahun yang sama ketika Singapura memperoleh kemerdekaan, NUS Business School merupakan salah satu sekolah bisnis terkemuka di dunia.
NUS Business School secara konsisten menerima peringkat teratas dari publikasi dan lembaga independen seperti The Financial Times dan QS Top MBA.
Dalam QS World University Ranking 2023, NUS Business School meraih peringkat mengesankan dengan program studi Pemasaran di peringkat ke-9, Bisnis dan Manajemen di peringkat ke-13, dan Akuntansi Keuangan di peringkat ke-14.
Sementara dalam Peringkat Financial Times tahun 2023, program MBA dan EMBA masing-masing menempati peringkat ke-25 dan ke-16.