Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk menjadikan ritel modern sebagai sektor prioritas, mengingat ritel modern merupakan salah satu pendukung konsumsi rumah tangga.
Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey menyampaikan, sektor perdagangan hilir ini belum pernah menjadi sektor prioritas sejak masa sebelum pandemi.
“Kita nggak muluk untuk minta menjadi sektor prioritas,” kata Roy kepada Bisnis, dikutip Kamis (16/11/2023).
Misalnya, kata dia, pemerintah dapat memberikan insentif berupa subsidi listrik di jam-jam tertentu atau dari jam 10.00 pagi hingga 15.00 sore di mana biasanya retail belum didatangi pengunjung.
Peritel juga berharap adanya subsidi tenaga kerja, khususnya untuk tenaga kerja yang berada di sektor terendah.
“Terendah itu maksudnya di retail biasanya yang fresh graduate, mereka biasanya melamar jadi SPG, atau jadi kasir, nah ini mereka paling banyak sebenarnya,” ujarnya.
Baca Juga
Selain meminta pemerintah untuk menjadikan ritel modern sebagai sektor prioritas, peritel berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan kewajibannya untuk membayar rafaksi minyak goreng sebelum 2023 berakhir.
Kemudian, peritel juga meminta pemerintah untuk tegas, lugas, dan transparan dalam hal pelarangan dan penindakan impor ilegal agar menimbulkan efek jera bagi importir ilegal.
“Ini barang-barang yang diimpor secara ilegal ini harus tegas, jelas, dan transparan sehingga kita bisa mengikuti prosesnya sampai sejauh mana. Nah, itu yang kita harapkan,” pungkasnya.