Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Minta Pemerintah Jadikan Ritel Modern Sektor Prioritas

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk menjadikan ritel modern sebagai sektor prioritas.
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Minggu (23/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta, Minggu (23/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk menjadikan ritel modern sebagai sektor prioritas, mengingat ritel modern merupakan salah satu pendukung konsumsi rumah tangga.

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey menyampaikan, sektor perdagangan hilir ini belum pernah menjadi sektor prioritas sejak masa sebelum pandemi. 

“Kita nggak muluk untuk minta menjadi sektor prioritas,” kata Roy kepada Bisnis, dikutip Kamis (16/11/2023). 

Misalnya, kata dia, pemerintah dapat memberikan insentif berupa subsidi listrik di jam-jam tertentu atau dari jam 10.00 pagi hingga 15.00 sore di mana biasanya retail belum didatangi pengunjung. 

Peritel juga berharap adanya subsidi tenaga kerja, khususnya untuk tenaga kerja yang berada di sektor terendah.

“Terendah itu maksudnya di retail biasanya yang fresh graduate, mereka biasanya melamar jadi SPG, atau jadi kasir, nah ini mereka paling banyak sebenarnya,” ujarnya.

Selain meminta pemerintah untuk menjadikan ritel modern sebagai sektor prioritas, peritel berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan kewajibannya untuk membayar rafaksi minyak goreng sebelum 2023 berakhir.

Kemudian, peritel juga meminta pemerintah untuk tegas, lugas, dan transparan dalam hal pelarangan dan penindakan impor ilegal agar menimbulkan efek jera bagi importir ilegal.

“Ini barang-barang yang diimpor secara ilegal ini harus tegas, jelas, dan transparan sehingga kita bisa mengikuti prosesnya sampai sejauh mana. Nah, itu yang kita harapkan,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper