Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaporkan telah membatalkan sebanyak total 103 perjalanan LRT Jabodebek per harinya seiring dengan keterbatasan armada operasional.
Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menjelaskan, pihaknya telah membatalkan 28 perjalanan mulai Rabu (18/10/2023) pekan lalu. LRT Jabodebek kemudian kembali membatalkan sebanyak 75 tambahan jadwal keberangkatan mulai hari ini, Rabu (25/10/2023).
"Dengan beropasinya 9 trainset hari ini, jumlah perjalanan yang ada saat ini sebanyak 131 jadwal keberangkatan," katanya di Jakarta pada Rabu (25/10/2023).
Adapun, sebelum adanya pembatalan ini, LRT Jabodebek beroperasi dengan 16 trainset dengan 234 kali perjalanan per harinya.
Kuswardojo memaparkan, pengurangan rangkaian dan frekuensi perjalanan ini terpaksa dilakukan seiring dengan kondisi roda pada 18 trainset yang harus memasuki masa perawatan karena sudah aus.
Dia melanjutkan, jumlah kereta yang memasuki masa perawatan juga bertambah sebanyak 5 unit. Pada pekan lalu, KAI melaporkan sebanyak 13 rangkaian kereta memasuki masa perawatan.
Baca Juga
“Pengurangan ini dilakukan karena didapati kondisi keausan roda kereta yang beroperasi sudah harus dilakukan masa pembubutan,” kata Kuswardojo.
Berkurangnya jumlah kereta yang beroperasi membuat waktu tunggu antarkedatangan kereta atau headway menjadi makin lama. Kuswardojo mengatakan, saat ini headway LRT Jabodebek untuk seluruh lintas pelayanan adalah sekitar 30 hingga 40 menit.
Dia menjelaskan, banyaknya jumlah trainset yang memasuki masa perawatan secara bersamaan disebabkan oleh total jarak tempuh per rangkaian yang telah mencapai kisaran 22.000 kilometer-23.000 kilometer.