Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyebut saat ini LRT Jabodebek beroperasi hanya dengan 9 rangkaian kereta (trainset) dan 131 perjalanan seiring dengan bertambahnya sarana yang memasuki masa perawatan di bagian roda.
Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo pengurangan rangkaian dan frekuensi perjalanan ini terpaksa dilakukan seiring dengan kondisi roda pada 18 trainset yang harus memasuki masa perawatan.
Dengan demikian, jumlah kereta yang memasuki masa perawatan bertambah sebanyak 5 unit. Pada pekan lalu, KAI melaporkan sebanyak 13 rangkaian kereta memasuki masa perawatan.
“Pengurangan ini dilakukan karena didapati kondisi keausan roda kereta yang beroperasi sudah harus dilakukan masa pembubutan,” kata Kuswardojo di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Berkurangnya jumlah kereta yang beroperasi membuat waktu tunggu antarkedatangan kereta atau headway menjadi makin lama. Kuswardojo mengatakan, saat ini headway LRT Jabodebek untuk seluruh lintas pelayanan adalah sekitar 30 hingga 40 menit.
Dia menjelaskan, banyaknya jumlah trainset yang memasuki masa perawatan secara bersamaan disebabkan oleh total jarak tempuh per rangkaian yang telah mencapai kisaran 22.000 kilometer-23.000 kilometer.
Baca Juga
Sementara itu, tingkat keausan roda untuk kereta LRT yang telah mencapai jarak tempuh 20.000 kilometer adalah sekitar 4 milimeter hingga 8 milimeter. Dia mengatakan, standar dari KAI menyebut tingkat keausan roda per rangkaian tidak boleh mencapai 8 milimeter.
“Saat keausan roda LRT sudah sekitar 5 milimeter-6 milimeter, itu akan kami tarik dari operasional dan dilakukan pembubutan. Karena kalau tidak dilakukan, kereta berpotensi anjlok,” tambahnya.
Kuswardojo melanjutkan, proses pembubutan roda per trainset membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 7 hari. Setelahnya, roda baru tersebut akan dipasangi sensor-sensor terkait yang mengatur pengereman, pemberhentian, dan lainnya.
Dia menambahkan, proses bubut untuk 18 trainset LRT akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Pasalnya, Kuswardojo menyebut saat ini pihaknya hanya memiliki 1 unit mesin bubut khusus untuk roda kereta LRT.
Seiring dengan hal tersebut, dia pun belum dapat memastikan kapan jumlah perjalanan LRT Jabodebek akan kembali ditambah.
“Kami memohon maaf atas kondisi yang terjadi saat ini yang menyebabkan ketidaknyamanan penumpang,” ujarnya.