Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyebut roda 18 trainset kereta LRT Jabodebek sudah aus, sehingga dilakukan pemesanan 1.000 unit roda ke PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka.
Perseroan juga telah menyampaikan permintaan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menambah mesin khusus untuk perawatan sarana moda transportasi ini.
Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, pemesanan tersebut dilakukan untuk mengakselerasi proses perawatan rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek. Pasalnya, saat ini KAI hanya hanya mengoperasikan 9 trainset dan 131 frekuensi perjalanan per harinya.
Dia mengatakan, pengurangan ini terpaksa dilakukan menyusul tingkat keausan roda pada 18 trainset yang sudah harus memasuki proses pembubutan. Pemesanan roda-roda itu dilakukan segera setelah mengetahui banyaknya trainset yang tingkat keausan rodanya sudah cukup tinggi.
Kuswardojo melanjutkan, pesanan roda tersebut paling telat diterima oleh KAI pada Januari 2024.
“Kalau pesanan itu sudah datang, nantinya akan langsung kami pasang ke trainset, sementara roda-roda yang sudah aus akan dibubut. Sehingga, nantinya kami dapat mengoperasikan lebih banyak (kereta), minimal 12 trainset seperti di tahap awal operasi,” kata Kuswardojo di Jakarta pada Rabu (25/10/2023).
Baca Juga
Selain itu, dia mengatakan KAI juga telah menyampaikan permintaan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menambah jumlah mesin bubut khusus untuk kereta LRT Jabodebek. Kuswardojo mengatakan saat ini pihaknya hanya memiliki 1 unit mesin bubut khusus untuk roda kereta LRT.
Di sisi lain, saat ini sudah terdapat antrean sebanyak 18 rangkaian kereta yang akan dibubut rodanya. Kuswardojo menuturkan, pembubutan roda per trainset membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 7 hari. Setelahnya, roda baru tersebut akan dipasangi sensor-sensor terkait yang mengatur pengereman, pemberhentian, dan lainnya.
Dengan asumsi tersebut, berdasarkan perhitungan, proses pembubutan roda untuk 18 rangkaian kereta LRT Jabodebek baru akan rampung sepenuhnya sekitar Februari 2024.
Kuswardojo mengatakan, pembubutan roda hanya dapat dilakukan di fasilitas perawatan LRT Jabodebek. Pasalnya, jenis roda yang digunakan pada LRT Jabodebek berbeda dengan kereta konvensional.
Dia mengatakan, kereta konvensional menggunakan roda dengan lebar jalur 1.067 milimeter. Sementara itu, roda kereta LRT Jabodebek menggunakan roda dengan lebar jalur standar internasional, yakni 1.435 milimeter.
“Kami sudah bersurat ke Kemenhub terkait kondisi-kondisi ini dan juga permintaan untuk menambah mesin bubut,” kata Kuswardojo.