Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengharapkan lulusan dari Lembaga Pelatihan Kerja Swasta atau LPKS memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Ida mengatakan, lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri memiliki peluang yang besar untuk bersaing di pasar kerja global.
“Harapannya lulusan pelatihan dari lembaga tersebut memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri sehingga dapat bersaing di pasar kerja global,” kata Ida di Gedung Vokasi Kemenaker, Minggu (15/10/2023).
Menurut politikus PKB itu, LPKS memiliki peran penting dalam meningkatkan kompetensi serta daya saing sumber daya manusia (SDM).
Karenanya, diperlukan LPKS profesional, bermutu, kredibel, memiliki program pelatihan sesuai kebutuhan industri, instruktur kompeten, serta sarana dan prasarana pelatihan yang memadai sesuai standar kompetensi kerja.
Hingga saat ini, Kemenaker tercatat memiliki modalitas kelembagaan pelatihan vokasi. Jika diperinci, kelembagaan tersebut terdiri dari 292 BLK Pemerintah, 2.908 LPK Swasta, 3.757 BLK Komunitas, 79 BLK LN, dengan kapasitas pelatihan vokasi nasional sebanyak 5.778.881 orang/tahun dan kapasitas sertifikasi sebanyak 8.873.200 orang/tahun.
Pada Minggu (15/10/2023) Kemenaker menggelar Rembuk Nasional LPKS sebagai rangkaian rapat koordinasi dan bimbingan teknis LPKS.
Rembuk Nasional ini kata Ida menjadi salah satu komitmen bersama guna mendukung peningkatan kualitas dan pemberdayaan LPKS dalam proses pembangunan kualitas SDM nasional.
“Semoga dari acara rembuk hari ini bisa diperoleh hasil yang positif dan signifikan untuk terus meningkatkan kontribusi dan peranan LPK Swasta dalam pembangunan bangsa,” pungkasnya.