Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Terganjal Masalah Pembebasan Lahan, Begini Progres Tol Padang-Sicincin

Jalan Tol Padang - Sicincin nantinya akan menghubungkan Kota Padang dan Bukit Tinggi dengan waktu tempuh menjadi 1 jam saja.
Jalan Tol Padang-Pekanbaru - Hutama Karya
Jalan Tol Padang-Pekanbaru - Hutama Karya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) mencatat progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ruas Padang - Sicincin mencapai 39,24%.

Mengutip laman media sosial Hutama Karya pada Senin (16/10/2023), Jalan Tol Padang - Sicincin nantinya akan menghubungkan Kota Padang dan Bukit Tinggi dengan waktu tempuh menjadi 1 jam saja.

Jalan Tol ini juga nantinya diharapkan dapat membawa sejumlah manfaat. Mulai dari mempermudah akses logistik, meningkatkan nilai properti, dan potensi pengembangan perumahan, serta menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi guna mendukung perkembangan wilayah Sumatra Barat.

Sebelumnya, Jalan Tol Padang - Sicincin sempat terkendala masalah pembebasan lahan. Sejak 2018 - 2022, progres pembebasan lahan mandek di kisaran 40%.

Namun demikian, Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa hingga awal 2023 lalu, upaya pembebasan lahan Jalan Tol Padang - Sicincin sudah di atas 80% dan proyek konstruksi tol dibidik rampung pada semester I/2024 mendatang.

"Harapannya memang ada istilahnya komitmen dari Pemprov, pemerintah daerah setempat itu [dapat mengebut] pembahasan lahan yang akan diselesaikan pada Desember 2023 ini. Kalau [pembebasan] diselesaikan pada Desember 2023, insyaallah pada semester I/2024 [pembangunan] bisa selesai,” tuturnya beberapa waktu lalu.

Adapun, Jalan Tol Padang-Sicincin memiliki nilai investasi sebesar Rp9,72 triliun dengan internal rate of return (IRR) minus 3,68%.

Jalan Tol Padang - Sicincin masih menjadi bagian dari Jalan Tol Bukittinggi – Padang dan mulai dibangun pada tahun 2018. Jalan tol ini memiliki main road sepanjang 36,6 km, dan direncanakan memiliki 3 gerbang tol serta 19 jembatan. 

Dalam pembangunannya, jalan tol ini menggunakan teknologi kolom grout modular (KGM) yang memperbaiki tanah melalui proses pengeboran lapisan tanah dan menginjeksi pasta beton sebagai penyalur beban ke lapisan tanah keras di bawahnya.

Sementara itu, pembangunan jalan tol ini juga dilakukan dengan implementasi inovasi full displacement column (FDC) untuk metode perbaikan tanah lunak agar tidak memerlukan waktu tunggu untuk konsolidasi tanah existing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper