Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas Tetapkan 6 Sektor Industri Prioritas Untuk Kerek Pertumbuhan Ekonomi hingga 2045

Bappenas menargetkan pada 2045 mendatang sektor manufaktur Indonesia dapat berkontribusi terhadap PDB sebesar 28 persen.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menemui awak media di Indonesia Development Forum 2022 di Movenpick Jimbaran, Bali, Senin (21/11/2022)/BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menemui awak media di Indonesia Development Forum 2022 di Movenpick Jimbaran, Bali, Senin (21/11/2022)/BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah merencanakan 6 sektor industri prioritas yang akan menjadi andalan untuk menopang produk domestik bruto (PDB) dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. 

Mengacu dokumen tersebut yang nantinya akan disahkan menjadi Undang-undang (UU), industri pengolahan menjadi motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Sektor tersebut antara lain industri berbasis sumber daya alam (SDA), industri dasar, industri berteknologi menengah-tinggi, industri barang konsumsi berkelanjutan, industri dengan basis inovasi dan riset, serta industri kreatif. 

“Kami berharap 2024 kita [Indonesia] dapat mencapai US$5.500, dan mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi juga bisa lebih baik karena potensi untuk itu sudah ada, yang paling penting yang kita ingin benahi, sektor industri manufaktur yang angkanya saat ini cenderung menurun,”ujarnya dalam Sosialisasi RPJPN 2025-2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029, Senin (9/10/2023). 

Per 2022, PDB Indonesia berada di posisi US$4.580 dan berada di status upper-middle income country. Bank Dunia mengklasifikasikan suatu negara tergolong dalam kategori berpendapatan menengah atas jika memiliki PDB per kapita mulai dari rentang US$4.466 hingga US$13.845. 

Artinya, PDB Indonesia harus mampu berada di atas US$13.845 untuk dapat menjadi negara maju. 

Sementara itu, isu deindustrialisasi masih menjadi ancaman karena menyebabkan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB menurun. Secara tren sejak 2005, semula kontribusi di angka 27,41 persen. Kini per 2022 berada di level 18,34 persen. 

Untuk itu pemerintah mendorong proses industrialisasi antara lain, melalui penyederhanaan regulasi, penguatan kepastian hukum, penguatan persaingan usaha, termasuk kelembagaan persaingan usaha. 

Suharso menargetkan pada 2045 mendatang sektor manufaktur Indonesia dapat berkontribusi terhadap PDB sebesar 28 persen. Pasalnya, sektor tersebut menjadi sektor yang memiliki kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper