Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah merencanakan 6 sektor industri prioritas yang akan menjadi andalan untuk menopang produk domestik bruto (PDB) dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Mengacu dokumen tersebut yang nantinya akan disahkan menjadi Undang-undang (UU), industri pengolahan menjadi motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sektor tersebut antara lain industri berbasis sumber daya alam (SDA), industri dasar, industri berteknologi menengah-tinggi, industri barang konsumsi berkelanjutan, industri dengan basis inovasi dan riset, serta industri kreatif.
“Kami berharap 2024 kita [Indonesia] dapat mencapai US$5.500, dan mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi juga bisa lebih baik karena potensi untuk itu sudah ada, yang paling penting yang kita ingin benahi, sektor industri manufaktur yang angkanya saat ini cenderung menurun,”ujarnya dalam Sosialisasi RPJPN 2025-2045 dan RPJMN Teknokratik 2025-2029, Senin (9/10/2023).
Per 2022, PDB Indonesia berada di posisi US$4.580 dan berada di status upper-middle income country. Bank Dunia mengklasifikasikan suatu negara tergolong dalam kategori berpendapatan menengah atas jika memiliki PDB per kapita mulai dari rentang US$4.466 hingga US$13.845.
Artinya, PDB Indonesia harus mampu berada di atas US$13.845 untuk dapat menjadi negara maju.
Baca Juga
Sementara itu, isu deindustrialisasi masih menjadi ancaman karena menyebabkan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB menurun. Secara tren sejak 2005, semula kontribusi di angka 27,41 persen. Kini per 2022 berada di level 18,34 persen.
Untuk itu pemerintah mendorong proses industrialisasi antara lain, melalui penyederhanaan regulasi, penguatan kepastian hukum, penguatan persaingan usaha, termasuk kelembagaan persaingan usaha.
Suharso menargetkan pada 2045 mendatang sektor manufaktur Indonesia dapat berkontribusi terhadap PDB sebesar 28 persen. Pasalnya, sektor tersebut menjadi sektor yang memiliki kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.