Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suharso: Keinginan Presiden Tak Pernah Selesai 100%, Kementerian Punya Keinginan Sendiri

Menurut Mantan Menteri PPN Suharso Monoarfa, setiap kementerian/lembaga rata-rata hanya menyelesaikan 70% target RKP yang telah disusun Bappenas.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa usai acara Musrenbangnas 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa usai acara Musrenbangnas 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa selama ini kementerian/lembaga memiliki program kerja sendiri-sendiri sehingga keinginan presiden tidak pernah selesai 100%.

Pernyataan itu Suharso sampaikan dalam acara Serah Terima Jabatan Menteri PPN/Kepala Bappenas di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat pada Senin (21/10/2024).

Dia mengingatkan agar penerusnya Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy bisa memastikan agar rencana kerja pemerintah (RKP) bisa diselesaikan oleh semua kementerian/lembaga.

"Pengalaman saya, sorry to say [maaf harus mengatakannya], bahwa seluruh rencana kerja pemerintah tidak pernah 100% dilaksanakan, tidak pernah. Jadi itu ada style-nya [gayanya] sendiri, ada keinginan sendiri," kata Suharso.

Mantan ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan, secara rata-rata setiap kementerian/lembaga hanya menyelesaikan 70% dari target RKP yang telah disusun Bappenas.

Suharso mengaku angka tersebut tidak terlalu buruk. Kendari demikian, sambungnya, seharusnya setiap kementerian/lembaga bisa berbuat lebih apabila fokus ke RKP yang telah diterapkan.

"Berulang kali Presiden Joko Widodo waktu itu mengatakan tidak ada visi misi kementerian, visi misi menteri, yang ada adalah visi misi presiden," ujarnya.

Apalagi, dia mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki target pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Menurutnya, seluruh visi misi utama Prabowo yaitu Asta Cita sudah dimasukkan ke dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Teknokratik 2025—2029.

Selama ini, lanjut Suharso, RPJMN Teknokratik selalu diturunkan menjadi RKP. Oleh sebab itu, RPJMN harus menjadi rujukan program kerja setiap kementerian/lembaga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper