Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Angkat Bicara Soal Pengembalian Sebagian Sleeping Area Blok Tangguh

SKK Migas menyampaikan rekomendasi pengembalian sebagian WK Tangguh merupakan kewajiban bp sebagai kelanjutan perpanjangan Kontrak Kerja Sama (KKS) Tangguh.
Blok migas/Ilustrasi
Blok migas/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerangkan rekomendasi pengembalian sebagian wilayah kerja (WK) Tangguh merupakan kewajiban bp sebagai kelanjutan perpanjangan Kontrak Kerja Sama (KKS) Tangguh. 

Adapun, bp selaku pemegang konsesi Blok Tangguh dengan portofolio ladang gas Wiriagar, Berau dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat tahun lalu telah mengajukan rekomendasi pengembalian sejumlah sleeping area atau sebagian lapangan yang belum dikembangkan. 

Belakangan bp resmi mendapat perpanjangan KKS Tangguh dari pemerintah hingga 2055, yang pada kontrak awal bakal berakhir pada 2035 mendatang. 

“Berdasarkan pengajuan tersebut, Kementerrian ESDM dan SKK Migas telah menyetujui pengembalian sebagian area di WK Muturi dan di WK Wiriagar,” kata  Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro saat dikonfirmasi, Rabu (4/10/2023). 

Hudi menuturkan lembagannya saat ini masih memproses pengembalian sebagian sleeping area untuk WK Berau.

Dia mengatakan bp telah menyampaikan area yang diusulkan untuk pelepasan sebagian atau partial relinquishment dari WK yang dimaksud. Saat ini, SKK Migas masih memverifikasi data-data yang disampaikan raksasa migas Inggris tersebut.

“Pengembalian sebagian area di wilayah hulu migas pada waktu tertentu kepada Pemerintah Indonesia merupakan praktik normal di industri hulu migas,” kata dia. 

Dengan demikian, dia memastikan, rekomendasi pengembalian sebagian lapangan itu tidak bakal berpengaruh terhadap investasi jangka panjang bp di Indonesia

“WK Tangguh telah mendapatkan perpanjangan kontrak dari pemerintah selama 20 tahun, mencerminkan kepercayaan luar biasa dari pemerintah,” kata dia. 

Sebelumnya, SKK Migas mengidentifikasi terdapat delapan WK dengan lapangan yang tidak dikembangkan dalam kurun waktu 2020 sampai dengan paruh pertama 2023. 

Selain WK yang dikerjakan bp, SKK Migas juga tengah mengevaluasi potensi pengembalian sebagian sleeping area yang ada di WK Pertamina EP.  

Sementara itu, lima WK lainnya, seperti Corridor, Selat Panjang, Kasuri, West Air Komering, dan Sampang tidak direkomendasikan untuk dikembalikan setelah evaluasi yang dilakukan otoritas hulu migas awal tahun ini.  

Alasannya, kata Hudi, sejumlah sleeping area yang berada di WK itu baru mendapatkan perpanjangan dengan komitmen eksplorasi. Selain itu, beberapa lapangan, seperti WK Kasuri, West Air Komering, dan Sampang belakangan mulai serius untuk dikembangkan.  

Sementara itu, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad mengatakan, kementeriannya selalu mengevaluasi kinerja KKKS dalam menjalankan komitmen eksplorasi atas blok yang telah dimenangkan.  

Ihwal sejumlah sleeping area dari beberapa blok migas, Noor menerangkan, kementeriannya masih mengevaluasi laporan yang disampaikan SKK Migas.  

“Sedang proses monitoring dan evaluasi, nanti kami update kalau sudah selesai,” kata Noor saat dikonfirmasi.  

Sampai dengan akhir 2022, terdapat 51 WK eksplorasi migas konvensional dan 18 WK eksplorasi migas non-konvensional, di mana terdapat 40 WK eksplorasi migas konvensional dan 5 WK eksplorasi migas non-konvensional yang aktif, 2 WK eksplorasi migas non-konvensional menunggu kebijakan pemerintah, 1 WK eksplorasi migas konvensional menunggu tindaklanjut kontraktor KKS, serta 21 WK yang sedang dalam proses terminasi.  

Dari seluruh WK eksplorasi yang aktif, terdapat 17 WK yang menggunakan kontrak bagi hasil gross split, dan sisanya menggunakan cost recovery.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper