Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Sentuh Rp15.600, Modal Asing Kabur Rp2,5 Triliun Pekan Pertama Oktober 2023

Aliran modal asing tersebut terdiri dari jual neto Rp2,92 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan beli neto Rp20 miliar di pasar saham.
Potret wajah Mantan Presiden Sukarno dalam uang lembar Rp100.000 yang berjejer. - Bloomberg/Brent Lewin
Potret wajah Mantan Presiden Sukarno dalam uang lembar Rp100.000 yang berjejer. - Bloomberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi aliran modal keluar sebesar Rp2,92 triliun dari pasar keuangan domestik pada pekan pertama Oktober 2023.

“Berdasarkan data transaksi 2–5 Oktober 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp2,50 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Jumat (6/10/2023).

Erwin mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari jual neto Rp2,92 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan beli neto Rp20 miliar di pasar saham.

Sementara itu, BI juga mencatat nonresiden beli neto Rp400 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Adapun sepanjang 2023 atau hingga 5 Oktober 2023, nonresiden tercatat beli neto Rp57,64 triliun di pasar SBN, jual neto Rp6,43 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp7,65 triliun di SRBI.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, Erwin mengatakan bahwa premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun per 5 Oktober 2023 sebesar 100,31 bps, naik dibandingkan per 29 September 2023 sebesar 92,41 bps.

Pada Jumat pagi (6/10), tingkat imbal hasil SBN 10 tahun tercatat turun ke 7,01 persen, dari 7,03 persen pada Kamis (5/10).

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada Jumat pagi (6/10) dibuka pada level (bid) Rp15.615 per dolar Amerika Serikat (AS), dari level (bid) Rp15.610 per dolar AS.

Erwin mengatakan, dalam hal ini, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper