Sebagai gambaran, pada akhir tahun lalu Perum Bulog merealisasikan impor beras sebanyak 500.000 ton untuk memenuhi cadangan beras. Kala itu instansi yang dipimpin oleh Budi Waseso (Buwas) membeli beras kepada negara yang bersangkutan dengan harga Rp8.800 per kilogram.
Artinya, Perum Bulog menyiapkan dana sekitar Rp4,4 triliun untuk importasi tersebut. Adapun, untuk tahun ini Perum Bulog enggan untuk memberikan informasi terkait harga beras yang pihaknya beli dari negara lain.
Di sisi lain, baru baru ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merilis Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 93/2023 tentang Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga Pinjaman Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.
Melalui regulasi tersebut, Perum Bulog dan BUMN pangan dapat mengajukan kredit perbankan dengan subsidi bunga guna pengelolaan CPP dengan jaminan dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dan Badan Usaha Penjaminan yang ditetapkan Pemerintah.
Pasalnya, data milik Perum Bulog mencatat saat ini posisi beras tersisa 1,7 juta ton juga akan digunakan untuk operasi pasar dan bantuan pangan ke 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) hingga November 2023.
Sementara total beras impor yang sudah didatangkan Perum Bulog sebanyak 1,7 juta ton dari 2 juta ton beras tahun ini.