Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat The Fed Beri Bocoran, Suku Bunga Naik Sekali Lagi

Pejabat The Fed Bank of Cleveland Loretta Mester memberikan bocoran bahwa suku bunga acuan akan naik sekali lagi pada tahun ini.
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Federal Reserve (The Fed) Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa bank sentral AS kemungkinan perlu menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini dan kemudian mempertahankannya pada tingkat yang lebih tinggi untuk beberapa waktu untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen. 

Namun, Mester mengatakan bahwa keputusan akhir akan bergantung pada bagaimana perkembangan ekonomi global. Hal itu, kata dia, merujuk pada perlambatan di China, kemungkinan pemogokan yang diperpanjang oleh anggota serikat pekerja United Auto Workers, dan potensi penutupan pemerintah (government shut down) sebagai risiko-risiko terhadap prospek inflasi dan pertumbuhan.

Dia menduga mungkin The Fed perlu menaikkan suku bunga atau Fed Funds Rate sekali lagi tahun ini dan kemudian menahannya untuk beberapa waktu. Sementara itu, The Fed akan mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai perkembangan ekonomi dan menilai dampak dari pengetatan kondisi keuangan yang telah terjadi. 

"Apakah Fed Funds Rate perlu naik lebih tinggi dari level saat ini? Untuk berapa lama kebijakan harus tetap ketat akan tergantung pada bagaimana perkembangan ekonomi relatif terhadap prospek?" katanya Mester dalam sambutan yang disiapkan untuk sebuah acara yang diselenggarakan oleh 50 Club of Cleveland, sekelompok pemimpin bisnis dan pengacara dikutip dari Bloomberg, Selasa (3/10/2023). 

Mester, yang tidak memberikan suara untuk kebijakan moneter tahun ini, mengatakan bahwa tingkat inflasi AS masih terlalu tinggi dan risikonya masih "condong ke arah atas." I

Menurutnya, kenaikan harga gas sangat beresonansi dengan para konsumen, yang dapat mengharapkan inflasi untuk mulai meningkat lagi.

Para pejabat the Fed bulan lalu membiarkan kisaran target suku bunga acuan tidak berubah pada 5,25 persen sampai 5,5 persen, level tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

Proyeksi yang dipublikasikan pada saat yang sama menunjukkan 12 dari 19 pembuat kebijakan memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi untuk tahun ini, dan lebih sedikit penurunan suku bunga pada tahun 2024 daripada yang diantisipasi sebelumnya, sebagian karena prospek yang lebih baik untuk pasar tenaga kerja.

Beberapa pejabat Fed yang berbicara sejak pertemuan tersebut memiliki pandangan yang berbeda tentang jalur terbaik untuk suku bunga. Sebelumnya pada Senin (2/10/2023), Wakil Ketua Fed untuk Pengawasan Michael Barr mengatakan bank sentral AS kemungkinan besar berada pada atau sangat dekat dengan tingkat suku bunga yang cukup ketat.

Pernyataan itu kian menggemakan pesan Ketua Jerome Powell bahwa para pejabat dapat melanjutkan dengan hati-hati apakah akan menaikkan suku bunga lagi.

Pada acara terpisah sebelum Barr, Gubernur The Fed Michelle Bowman mengulangi bahwa beberapa kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk menurunkan inflasi sesuai target bank sentral bahkan setelah data pada Agustus 2023 menunjukkan beberapa kenaikan harga yang paling lambat sejak tahun 2020.

Pada Jumat pekan lalu, Presiden Fed New York John Williams menyarankan bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga, meskipun ia mengatakan para pembuat kebijakan akan mempertahankannya untuk "beberapa waktu" untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen yang ditetapkan bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper