Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah Punya 8 Pesawat A320, Pelita Air Siap Tambah Lagi Jadi 11

PT Pelita Air Service memastikan menambah kepemilikan pesawat jenis Airbus A320 hingga sebanyak sebelas unit hingga akhir tahun.
Pelita Air menggunakan pesawat A320./ Dok. Istimewa
Pelita Air menggunakan pesawat A320./ Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelita Air Service memastikan menambah kepemilikan pesawat jenis Airbus A320 hingga sebanyak sebelas unit hingga akhir tahun ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada periode akhir tahun natal dan tahun baru 2022/2023.

Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan bahwa pesawat terbaru yang baru saja tiba adalah pesawat ke-8 dari 11 yang sudah dipesan untuk tahun 2023. Dia memperkirakan pesawat yang ke-9 dan ke-10 akan tiba di minggu ke-4 Oktober dan pesawat yang ke-11 pada akhir November 2023.

Dendy menuturkan penambahan jumlah pesawat tersebut dengan amanat dari pemerintah, karena Pelita Air diminta untuk meningkatkan konektivitas udara nasional. 

“Tak hanya itu, tingginya animo masyarakat terhadap Pelita Air merupakan faktor utama yang mendorong kami untuk terus menambah jumlah pesawat agar bisa menambah frekuensi penerbangan dan rute-rute penerbangan yang baru,” terangnya melalui keterangan resmi dikutip, Kamis (28/9/2023).

Tingginya animo masyarakat terhadap Pelita Air juga tercermin dari tingginya tingkat keterisian kursi (Seat Load /SLF) dari Pelita Air pada kuartal III/2023. Tercatat dari periode 1 Juli hingga 24 September sudah mencapai rata-rata 83 persen.

Selain penambahan pesawat, Pelita kini juga tengah disibukkan dengan isu merger dengan maskapai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra telah menjelaskan pembahasan mengenai merger dengan PT Pelita Air Service (Pelita Air) akan rampung pada Desember 2023. Saat ini bersama dengan Pelita Air, pihaknya telah membentuk tim Project Management Office (PMO) untuk membahas kelanjutan rencana merger tersebut.

"PMO team yang didesain oleh Kementerian BUMN itu tenggat waktunya 30 Desember, tentu saja artinya kita harap itu bisa selesai sebelum akhir tahun," jelasnya, Rabu (28/9/2023).

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bakal ada pengalihan lisensi penerbangan Pelita Air ke Citilink di bawah naungan Garuda Group. Namun, untuk entitas badan usaha atau perseroan terbatas (PT), bakal dipisahkan.  "Jadi, Pelita Air itu nanti lisensi dan pesawatnya akan kita pindahkan ke Citilink. Secara PT mungkin akan tetap terpisah. Jadi nanti di bawah Garuda Group ada Garuda, ada Citilink, dan Pelita Air," terangnya.  

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menambahkan rencana merger itu untuk memperkuat perusahaan penerbangan milik pemerintah untuk bersaing dengan swasta. Ia menjelaskan saat ini 65 persen industri pesawat terbang Indonesia dikuasai swasta, sementara pemerintah hanya memiliki porsi 35 persen.

Kementerian BUMN mempertimbangkan untuk menggabungkan tiga maskapai penerbangan tersebut sehingga jumlah pesawat yang dimiliki pemerintah mencapai 140 pesawat.

Rencana merger tersebut juga salah satu upaya agar biaya logistik di Indonesia terus turun sehingga semakin meringankan dunia bisnis.

Sebelum bertransformasi menjadi maskapai dengan jenis layanan medium, anak usaha PT Pertamina persero ini hanya melayani permintaan sewa, kargo, termasuk mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM). Secara resmi, Pelita Air pertama kali terbang menjadi maskapai yang melayani penerbangan berjdwal regular pada April 2022 dengan keberangkatan dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper