Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) telah menggelontorkan Rp23,51 triliun dana penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2022.
Kementerian BUMN menganggarkan PMN sebesar Rp31,35 triliun untuk Hutama Karya pada 2022. Dana tersebut merupakan PMN sebesar Rp23,85 triliun dan tambahan Rp7,5 triliun.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Eka Setya Adrianto mengatakan penyerapan dana dari PMN tersebut cukup masif dengan rata-rata penyerapannya berkisar Rp2 triliun sampai Rp3 triliun per bulannya.
“Dana PMN Rp31,35 triliun terakhir itu baru diterima pada Desember 2022 sebetulnya. Artinya daya serapnya sampai Agustus 2023 itu cukup masif lah ya rata-rata mungkin Rp2 triliun sampai Rp3 triliun per bulannya karena memang progresnya lagi masuki tahap masa akhir,” ujar Adrianto di HK Tower, Jumat (29/9/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan sebagian besar dana PMN memang digelontorkan untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra Tahap I.
Beberapa ruas tol yang dibangun dengan dana PMN adalah Kuala Tanjung-Parapat (Seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar) Rp5,05 triliun, Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (Seksi Taba Penanjung-Bengkulu) Rp1,23 triliun, dan Sigli-Banda Aceh Rp4,46 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya ada Sp Indrajaya-Muara Enim (Seksi Sp Indralaya-Prabumulih) Rp4,36 triliun, Binjai-Langsa (Seksi Binjai-Pangkalan Brandan) Rp3,38 triliun, Pekanbaru-Dumai Rp2,33 triliun, Kisaran-Indrapura Rp1,61 triliun.
Kemudian ruas dengan dana yang digelontorkan kurang dari Rp1 triliun adalah TB-PP-KA sebesar Rp844 miliar, Palembang-Sp Indrajaya Rp203 miliar, dan Medan-Binjai sebanyak Rp13 miliar.
Sebagai informasi, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) telah menyetujui PMN senilai Rp18,6 triliun untuk Hutama Karya pada tahun anggaran 2024.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban sebelumnya mengatakan usulan PMN Hutama Karya tersebut akan digunakan untuk membantu penyelesaian beberapa ruas jalan tol.
Ruas jalan tol yang dimaksud adalah Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) dan sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) salah satunya yakni Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapal Betung).
"Di sini nanti direncanakan akan ada PMN sebesar Rp18,6 triiun yang utamanya karena ini ingin membantu penyelesaian ruas Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung yang saat ini dilaksanakan oleh Waskita Sriwijaya Tol," jelasnya.
Sebanyak Rp10 triliun akan digunakan untuk pembelian saham Waskita Sriwijaya Tol dengan menggunakan skema penerbitan saham baru. Hal ini demi menyelesaikan proyek Jalan Tol Kapal Betung ini merupakan garapan PT Waskita Karya (persero) Tbk. (WSKT) melalui PT Waskita Sriwijaya Tol.
Selanjutnya, sebesar Rp6,10 triliun akan digunakan oleh Hutama Karya untuk penyelesaian JTTS tahap I. Lalu, senilai Rp2,5 triliun untuk menyelesaikan Jalan Tol Bocimi yang mulanya digarap oleh PT Trans Jabar Tol.