Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Manufaktur Optimalkan Penyerapan Produk Dalam Negeri

Sektor manufaktur menjadi penyumbang utama dalam mendorong realisasi anggaran belanja produk dalam yang ditargetkan sebesar Rp1.171 triliun.
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor manufaktur menjadi penyumbang utama dalam mendorong realisasi anggaran belanja produk dalam negeri yang ditargetkan sebesar Rp1.171 triliun.

Berdasarkan catatan Bisnis, realisasi belanja produk dalam negeri oleh Kementerian/Lembaga, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BUMN per Mei 2023 baru mencapai Rp196 triliun. 

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pihaknya masih terus menggenjot realisasi penyerapan alokasi anggaran tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan yakni percepatan sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) bagi pelaku usaha. 

"Realisasinya belum ada update, tetapi kita ingin targetnya Rp1.171 triliun belanja pemerintah untuk produk dalam negeri. Ada uang pemerintah Rp1.171 triliun untuk beli produk dalam negeri, produk manufaktur terutama," kata Febri di Kantor Kemenperin, Rabu (27/9/2023). 

Adapun, melalui digitalisasi sertifikasi TKDN, produk yang dihasilkan para pelaku industri lebih cepat masuk dalam kriteria besaran TKDN yang dibutuhkn untuk memenuhi pengadaan barang jasa pemerintah. 

Hal ini termasuk mendorong industri kecil untuk mendapatkan sertifikasi TKDN dengan cepat, mudah dan gratis, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 46/2022 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN untuk Industri Kecil. 

"Kita ingin agar anggaran itu bisa di beli untuk produk dalam negeri sehingga ada pendalaman struktur industri dalam negeri, juga ada memperkuat perekonomian di dalam negeri," ujarnya.

Menurut Febri, jika alokasi pemerintah untuk membelanjakan produk dalam negeri dalam pengadaan barang jasa pemerintah dapat tercapai, maka multiplier effect kepada industri bisa menghasilkan nilai tambah hingga Rp2.000 triliun.

"Jadi itu yang kita kawal dengan digitalisasi itu bagian dari itu [realisasi P3DN]. selama ini kan prosesnya manual, kalo dgn digital lebih cepat, efisien, dan berkurang potensi korupsinya," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper