Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa mie instan asal Indonesia sudah terkenal di wilayah Mesir sehingga warga negara Indonesia (WNI) yang ingin berkunjung ke Mesir tidak perlu khawatir mencari makan di negeri piramida tersebut.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani Indrawati di sela-sela kunjungannya ke acara Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Annual Meeting di Kairo, Mesir, Senin 25 September 2023.9.25
Ani, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dirinya tiba di Kairo kemarin Minggu 24 September 2023 untuk transit sejenak dan melanjutkan penerbangan ke Sharm El-Sheikh untuk acara Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Annual Meeting di Kairo.
“Sesampainya di Kairo saya disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Mesir, Pak Lutfi Rauf. Beliau pun mengajak saya untuk berkeliling Wisma KBRI @indonesiaincairo yang penuh dengan sejarah,” tulis Sri Mulyani lewat akun Instagram resminya di Jakarta, Senin (25/9).
Dia juga mengatakan bahwa WNI yang berencana bepergian ke Kairo tidak perlu khawatir dan kesulitan mencari makanan, karena mi instan asal Indonesia kini mulai banyak dijual di sejumlah toko di wilayah Kairo.
“Oh ya, kabar baik bagi pecinta mi instan. Merek mi instan Indonesia sangat digemari di Mesir dan sekitarnya,” kata Sri Mulyani.
Ani mengatakan bahwa dirinya juga sempat berkunjung ke The National Museum of Egyptian Civilization untuk mengenal lebih dekat dengan kronologi sejarah Mesir sejak zaman Firaun hingga wilayah Mesir menjadi modern seperti saat ini.
“Malamnya saya mendarat di Sharm El-Sheikh. Rangkaian agenda AIIB Annual Meeting pun akan dimulai pada pagi ini,” ujarnya.
Menurutnya, Kairo Mesir merupakan salah satu negara yang selalu menjaga dan merawat sejarahnya. Dia juga mengatakan bahwa sejarah Kairo Mesir dalam peradaban dunia sangat panjang, sepanjang aliran Sungai Nil yang mengalir ke utara dan melintasi gurun Sudan hingga alirannya mencapai Mesir.
Berdasarkan geografinya, Kairo terletak di salah satu delta besar sungai nil yang kemudian mengalir ke Laut Mediterania di Aleksandria. Selama ini, peradaban Mesir dan kerajaan Sudan telah bergantung pada sungai Nil dan banjir tahunannya sejak zaman kuno.
Baca Juga
Sebagian besar penduduk dan kota-kota Mesir terletak di sepanjang bagian lembah Nil di utara bendungan Aswan. Hampir semua situs budaya dan sejarah Mesir Kuno berkembang dan ditemukan di sepanjang tepian sungai Nil.
“Tidak banyak peradaban bangsa di dunia ini yang terjaga dan terawat hingga ribuan tahun lamanya. Negara yang saya kunjungi kali ini merupakan salah satunya, sejarah terbentang begitu panjang, sepanjang Sungai Nil,” imbuhnya.