Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsorsium PGN (PGAS) & INPEX Kaji Komersialisasi Biomethene

Konsorsium PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN dan INPEX memulai kajian peluang komersialisasi biomethene.
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA — Konsorsium PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN, JGC Holdings Corporation (JGC) Osaka Gas Co., Ltd, dan INPEX CORPORATION memulai kajian peluang komersialisasi biomethene yang berasal dari Palm Oil Mill Effluent (POME) di Indonesia.

Fase ini akan melibatkan penilaian teknis rantai pasok, produksi dan pasokan biomethane, dengan asumsi produksi biomethane akan dimulai di Sumatra Selatan pada 2025 atau dua tahun mendatang.

Konsorsium nantinya akan menggunakan jaringan pipa gas bumi PGN untuk mendistribusikan biomethane berbahan POME yang diambil dari perkebunan kelapa sawit di Sumatra Selatan. Beberapa perkebunan sawit itu telah menandatangani nota kesepahaman soal pengadaan bahan baku POME tersebut. 

“PGN akan menyediakan fasilitas pipeline injection dan pipa gas bumi yang telah memiliki akses yang baik dengan POME sebagai bahan bakunya,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta seperti dikutip dari siaran pers, Senin(25/09/2023).

Seperti diketahui, Indonesia merupakan produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia yang berkontribusi 4,5 persen dari PDB dan mempekerjakan hampir 3 juta orang.

Produksi minyak kelapa sawit menyisakan limbah POME yang kaya akan bahan organik yang menghasilkan emisi metana dalam jumlah besar. Diperkirakan, emisi metana memiliki efek rumah kaca 25 kali lebih besar dibandingkan CO2.

Proses produksi ini nantinya akan menangkap gas methane yang dilepaskan ke atmosfer dari POME, untuk kemudian dimurnikan menjadi gas biomethane dan disalurkan melalui jaringan pipa gas bumi dan infrastruktur eksisting lainnya ke pelanggan di Indonesia.

Dengan demikian proyek Biomethane ini akan memberikan manfaat berupa pengurangan emisi gas methane, mengurangi emisi karbon, dan memenuhi kebutuhan gas bumi di Indonesia.

Kedepannya, skala operasi proyek ini diperkirakan dapat meluas ke seluruh Sumatra dan Kalimantan, karena pihak-pihak dalam proyek ini mempertimbangkan untuk penyediaan bio-LNG liquified dari biomethane sebagai bahan bakar bunker, ekspor bio-LNG ke Jepang maupun negara lainnya, dan potensi bisnis lainnya.

Proyek ini pun telah diperkenalkan di Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministreal Meeting pada Maret 2023 sebagai inisiatif yang berkontribusi terhadap netral karbon di Asia.

Di sisi lain, INPEX berkomitmen untuk menyediakan pasokan LNG bukering yang bersih di Indonesia bersama dengan mitra yang terlibat dalam proyek ini.

“Proyek ini akan dapat berkontribusi untuk mengatasi tantangan lingkungan seiring dengan pengembangan New and Renewable Energy (NRE) dengan menggunakan POME sebagai sumber energi yang ramah lingkungan,” kata Harry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper