Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dapat mencapai sekitar 22 gigawatt (GW) pada tahun 2060.
Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM, potensi panas bumi di Indonesia mencapai sekitar 23,9 GW hingga Desember 2019. Namun, potensi ini baru dimanfaatkan sebesar 9,6 persennya atau mencapai 2.344,1 megawatt (MW) sampai dengan 2022.
“Diharapkan pada tahun 2060 kapasitas ppembangkit panas bumi di indonesia akan mencapai 22 GW,” kata Ma’ruf saat membuka Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2023 di JCC Senayan, Rabu (20/9/2023).
Ma’ruf menyebut bahwa pemerintah sudah berkomitmen untuk mendukung pengembangan panas bumi. Bentuk dukungan yang diberikan salah satunya melalui penyediaan skema bisnis yang lebih menjanjikan dan pengembangan inovasi teknologi yang terjangkau.
Target pengembangan panas bumi itu sejalan dengan ambisi pemerintah untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan listrik nasional dari pembangkit listrik berbasis energi bersih.
Ma'ruf menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) dapat mencapai 700 GW pada 2060.
Baca Juga
Target ini bukan tanpa dasar, Ma’ruf melihat bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi EBT sangat besar. Di sisi lain, dalam 5 tahun terakhir, pengembangan EBT di Indonesia juga terus mengalami peningkatan.
“Kita harap tahun 2060 kapasits pembangkit ebt bisa mencapai sekitar 700 GW yang berasal dari berbagai potensi EBT yang kita miliki,” ujar Ma’ruf.