Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik Rp15 T, HK Rampungkan Divestasi Tol Terbanggi-Kayu Agung Semester I/2024

Hutama Karya (Persero) menargetkan proses divestasi aset atau asset recycling Jalan Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung akan rampung pada semester I/2023.
Salah satu ruas jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang di Bandar Jaya, Lampung Tengah, Rabu (1/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Salah satu ruas jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang di Bandar Jaya, Lampung Tengah, Rabu (1/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Hutama Karya (Persero) menargetkan proses divestasi aset atau asset recycling pada salah satu ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yakni Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung akan rampung pada semester I/2023.

Direktur Hutama Karya (HK), Budi Harto menjelaskan bahwa nilai dari asset recycling tersebut diperkirakan sebesar Rp15 triliun yang akan digunakan untuk mendukung fondasi permodalan perseroan.

"Kami sudah persiapan mengadakan asset recycling lagi dari Jalan Tol Terbanggi Besar - Kayu Agung senilai Rp15 triliun. Jadi, hasil dari ini [asset recycling] nanti akan kami gunakan untuk melunaskan pinjaman," jelas Budi dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (19/9/2023).

Seiring dengan hal tersebut, Budi memproyeksi bahwa liabilitas perseroan bakal dapat ditekan hingga tersisa Rp10 triliun.

Adapun, sisa total utang yang dimiliki HK sebesar Rp30,7 triliun. Jumlah itu telah dikurangi pelunasan sebesar Rp14,4 triliun dari hasil asset recycling dua ruas JTTS yang dilepas HK yakni Medan-Binjai dan Bakauheni - Terbanggi Besar.

Dia menambahkan nilai transaksi dengan INA untuk dua ruas, yakni Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi besar, yaitu Rp20 triliun. Namun, Hutama Karya baru menerima pembayaran Rp15 triliun dan Rp5 triliun akan diterima pada 2025 untuk melunaskan sisa utang HK. 

"Saya kira nanti di semester I/2024 akan terjadi deal aset recycle Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung sehingga kami akan mendapat dana segar untuk melunaskan pinjaman, sehingga pinjaman kami tinggal Rp10 triliun," pungkas Budi.

Sebelumnya, proses divestasi 2 ruas JTTS antara Hutama Karya dan INA telah dirampungkan pada akhir Juli 2023. Dalam laporannya, nilai transaksi dari kerja sama investasi tersebut diketahui sebesar Rp20,55 triliun yang ditujukan untuk mendorong penyelesaian pembangunan ruas-ruas Jalan Tol Trans Sumatera lainnya. 

Pada transaksi itu, kedua ruas tol tersebut dilego kepada Indonesia Investment Authority (INA) melalui anak perusahaannya, PT Swarna Investasi Indonesia dan PT Abhinaya Investasi Indonesia. 

Adapun, pemilihan kedua ruas JTTS tersebut juga didasari oleh tren positif yang dicatatkan oleh Hutama Karya terhadap Lalu Lintas Harian (LHR), di mana untuk Tol Bakter dilintasi sekitar 35.451 kendaraan per harinya dan untuk kondisi normal Tol Mebi dilintasi sebanyak 43.404 kendaraan per harinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper