Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) melaporkan rencana penggunaan tambahan penyertaan modal (PMN) tahun anggaran 2024 sebesar Rp18,6 triliun.
Dalam laporannya, sebagian besar PMN tersebut rencanannya akan dialokasikan untuk melanjutkan pembangunan jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapal Betung) yang menjadi bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Untuk diketahui sebelumnya, proyek Jalan Tol Kapal Betung ini merupakan garapan PT Waskita Karya (persero) Tbk. (WSKT) melalui PT Waskita Sriwijaya Tol. Namun, proyek tersebut dialihkan ke HK seiring dengan WSKT yang saat ini tengah menyelesaikan proses restrukturisasi.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, menjelaskan, dalam rangka pengalihan tersebut, nantinya total tambahan PMN yang didapat pada TA 2024 akan digunakan sebesar Rp10 triliun untuk pembelian saham Waskita Sriwijaya Tol dengan menggunakan skema penerbitan saham baru.
Artinya, sebesar 59,52 persen dari total tambahan PMN Rp16,8 triliun bakal digunakan untuk melanjutkan pembangunan Jala Tol Kapal Betung.
"Untuk 2024 kami akan menerima PMN sebesar Rp18,6 triliun. Salah satu di antaranya kami akan mendapat tugas untuk menyelesaikan Tol Kayu Agung di mana tol ini sebenarnya milik Waskita Karya yang saat ini sedang dalam proses restrukturisasi keuangan, maka agar tidak terhambat penyelesaian ini ditugaskan pada kami Hutama Karya," kata Budi dalam paparannya di hadapan Komisi VI DPR RI, Selasa (19/8/2023).
Baca Juga
Budi menjelaskan, dari segi pendanaan, nilai investasi jalan tol ini dilaporkan sebesar Rp26,4 triliun dengan ekuitas tersedia PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) sebesar Rp4,21 triliun.
Keberlanjutan pembangunan Jalan Tol Kapal Betung ini dinilai penting karena mampu meningkatkan konektivitas, efektivitas mobilitas pergerakan orang, barang, dan jasa khususnya di wilayah Sumatra.
"Diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal, regional hingga nasional," tutur Budi.
Adapun, per 30 Juni 2023 progres rata-rata pembangunan Jalan Tol Kapal Betung tercatat sebesar 56,04 persen. Dengan rincian per segmen yakni, Seksi Kayu Agung - Kramasan telah rampung sepenuhnya, Seksi Kramasan - Sungai Rengas sebesar 54,32 persen, dan seksi Sungai Rengas - Pangkalan sebesar 69,87 persen.
Sementara itu, seksi Pangkalan Balai - Betung hingga saat ini dilaporkan masih nihil progres konstruksi dan dilaporkan masih fokus dalam progres pembebasan lahan.
Selain itu, tambahan PMN Rp18,6 triliun juga akan digunakan untuk menyelesaikan Jalan Tol Bocimi yang sebelumnya digarap Waskita Karya senilai Rp2,5 triliun.
Adapun, sisa dana PMN sebesar Rp6,10 triliun akan akan digunakan untuk penyelesaian JTTS tahap satu yang meliputi 7 ruas tol. Perinciannya, Binjai - Pangkalan Brandan (Rp1,29 triliun), Kisaran-Indrapura (Rp636 miliar), Kuala Tanjung - Pematang Siantar (Rp194 miliar), dan Taba Penanjung - Bengkulu (Rp478 miliar).
Selanjutnya, PMN tersebut juga dialokasikan untuk penyelesaian JTTS Sigli - Banda Aceh (Rp1 triliun), Sicincin-Padang (Rp2,01 triliun), serta Pekanbaru-Koto Kampar (Rp480 miliar).