Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Hutama Karya Turun Rp14,4 T, Usai Jual 2 Ruas Tol Trans Sumatra

Dirut Hutama Karya mengatakan utang perusahaan turun Rp14,4 triliun usai menjual 2 ruas jalan tol trans Sumatra kepada INA.
Gerbang Tol Blang Bintang. PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus berupaya menjalankan mandat pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.765 km. /Hutama Karya
Gerbang Tol Blang Bintang. PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus berupaya menjalankan mandat pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.765 km. /Hutama Karya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) berhasil menurunkan jumlah utang hingga Rp14,4 triliun yang digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengungkapkan penyebab perseroan bisa menekan jumlah utang JTTS lantaran keputusan divestasi jalan tol yang dilakukan oleh Indonesia Investment Authority (INA). Menurutnya, ada dua jalan tol yang dilego ke INA, yaitu ruas Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar.

“Jadi sebelum kami lakukan asset recycle dengan INA, utang JTTS sebesar Rp44,2 triliun yang terdiri dari Rp42 triliun utang. Sekarang tinggal Rp30,07 triliun,” ujarnya saat rapat dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (13/9/2023).

Dia menambahkan nilai transaksi dengan INA untuk dua ruas, yakni Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi besar, yaitu Rp20 triliun. Namun, Hutama Karya baru menerima pembayaran Rp15 triliun dan Rp5 triliun akan diterima pada 2025.

Budi mengatakan dana dari INA sudah gunakan untuk pelunasan ruas Medan-Binjai senilai Rp361 miliar.

Dalam paparannya kepada Komisi XI DPR RI, dari uang hasil lego tol dapat melunasi utang tol Medan-Binjai sebesar Rp361 miliar dan utang tol Bakauheni-Terbanggi Besar senilai Rp7,85 triliun.

Buka itu saja, Hutama Karya juga berhasil mengurangi utang pada ruas tol Palembang-Indralaya dari Rp1,04 triliun menjadi Rp958 miliar.

Untuk pinjaman monetisasi akses Tanjung Priok dari awalnya Rp3,46 triliun menjadi Rp2 triliun.

“Terakhir, utang untuk ruas tol Pekanbaru-Dumai senilai Rp7,77 triliun menjadi Rp1,5 triliun,” imbuhnya.

Namun, kata dia, utang untuk ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung masih tetap Rp8,24 triliun. Budi mengatakan global medium term note Hutama Karya juga masih tetap Rp9 triliun.

“Sehingga dari utang kami Ro44 triliun saat ini tinggal Rp30,07 triliun,” jelasnya.

Dia menambahkan sisa utang Hutama Karya akan diselesaikan pada 2025 dengan menggunakan uang pelunasan dari INA sebesar Rp5 triliun.

Selain itu, Budi mengatakan pihaknya masih punya satu ruas JTTS yang layak di ambil alih, yaitu Terbanggi Besar-Kayu Agung dengan nilai investasi Rp15 triliun. 

“Jadi kami punya dana untuk penyelesaian utang Rp30 triliun sebesar Rp20 triliun, dengan demikian sisa utang kami tinggal Rp10 triliun. Di mana jumlah ini akan layak kami kelola dengan pendapatan yang ada,” kata Budi.

Utang Hutama Karya Turun Rp14,4 T, Usai Jual 2 Ruas Tol Trans Sumatra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper