Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Sapi Potong Masih Tunggu Hasil Investigasi Virus LSD

Pelaku Usaha sapi potong yang tergabung dalam Gapuspindo mengikuti regulasi pemerintah terkait investigasi dan penanganan virus LSD
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) masih menunggu hasil investigasi pemerintah Indonesia dan Australia terkait penyakit LSD pada sejumlah sapi di Pelabuhan Tanjung Priok, Juli 2023.

Menurut Ketua Gapuspindo Didiek Purwanto, anggotanya tetap berhati-hati agar penyakit tersebut tak masuk ke feedlot-feedlot mereka.

“Kami menunggu, karena sekarang masih investigasi,” kata Didiek kepada Bisnis, Minggu (17/9/2023).

Hingga saat ini, Gapuspindo mengikuti regulasi pemerintah. Termasuk kesepakatan-kesepakatan yang ditetapkan oleh kedua negara.

“Saya kira itu sudah baguslah langkah kedua negara. Kami hargai itu,” ujarnya.

Seperti diketahui, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Australia telah menggelar rapat teknis pada 7-8 September 2023 untuk membahas terkait LSD yang terdeteksi pada sapi asal Australia.

Indonesia sempat menangguhkan impor sapi 7 dari 60 fasilitas peternakan di Australia pasca-terdeteksi secara klinis mengidap penyakit LSD.

Kedua negara juga sepakat untuk melakukan joint-inspection atau pemeriksaan bersama guna mengetahui darimana sumber LSD, beberapa saat setelah sapi hidup tiba di Tanah Air beberapa waktu lalu.

Kepala Barantan Kementan Bambang dalam konferensi pers, Jumat (8/9/2023) mengakui, keduanya belum dapat memastikan asal sumber virus, meski diskusi sudah dilaksanakan.

“Sampai sekarang ini kita belum bisa pastikan darimana sumber penyakit ini,” ungkapnya.

Bambang menyampaikan, pemeriksaan bersama akan dilakukan usai Australia selesai menyusun protokol pemeriksaan bersama dalam satu minggu ke depan.

Jika protokol pemeriksaan telah disepakati, maka Barantan akan mengirimkan tim investigasi ke Australia. 

Sementara itu, Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (DAFF) Beth Cookson telah memutuskan bahwa reharmonisasi persyaratan impor sapi dan kerjasama untuk LSD, akan dijadikan sebagai landasan bagi kelanjutan perdagangan sapi yang saling menguntungkan.

Dari pertemuan tersebut, kedua negara menetapkan langkah-langkah untuk melakukan reharmonisasi persyaratan impor sapi dan kerjasama dalam LSD.

Pertama, Australia melakukan deteksi dini LSD di seluruh fasilitas peternakan dan memenuhi semua persyaratan protokol kesehatan hewan dari negara pengimpor.

Kedua, Australia akan memastikan kondisi kesehatan sapi sebelum diekspor ke Indonesia. Indonesia dan Australia, dalam waktu tiga bulan, akan meninjau ulang Health Requirement.

Ketiga, Australia akan memberikan laporan berkala kepada Indonesia mengenai hasil pengawasan yang ditargetkan sebagai bagian dari program Pengawasan LSD nasional Australia.

Keempat, Australia menyetujui untuk berbagi informasi dengan Indonesia terkait perlakuan biosekuriti pada kapal untuk ekspor ternak.

Kelima, Indonesia akan menerapkan sistem prior notice Barantan untuk impor hewan hidup, dimana eksportir memberikan informasi setiap shipmentnya.

Keenam, Australia akan menyampaikan proposal program investigasi bersama terhadap tujuh fasilitas peternakan (premises) yang ditangguhkan.

Ketujuh, Australia secara rutin melakukan surveilens penyakit hewan untuk memberi jaminan terhadap status Kesehatan hewannya dan melaporkan kepada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia serta Pemerintah Indonesia, dan mempublikasikan laporan hasil surveilans per triwulan.

Kedelapan, Indonesia akan segera mencabut penangguhan 7 premises, setelah penandatanganan perjanjian.

“Kami memahami, demi kepentingan bersama kita cabut penundaan itu,” ujarnya.

Terakhir, Indonesia juga akan memberikan informasi kepada Australia apabila ada hewan yang dikirim dari Australia positif LSD serta apabila ada ketidak patuhan lainnya terhadap protokol hewan hidup.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper