Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Beberkan Strategi Genjot Kinerja Logistik RI

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut biaya logistik nasional Indonesia telah mengalami penurunan pada 2022 ke level 14,29 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok. ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok. ekon.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kinerja logistik nasional melalui beragam kebijakan. Implementasi National Logistics Ecosystem (NLE) merupakan salah satu upaya pemerintah yang berbentuk sinergi dan kolaborasi sistem informasi antar instansi dan pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pihaknya mendukung perluasan implementasi NLE yang penerapannya diperluas pada 32 pelabuhan laut dan 6 bandara untuk 2023.

“Koordinasi itu juga harus diimplementasikan oleh seluruh pejabat eselon 1 hingga level teknis sehingga capaian NLE ini bisa terus dikejar,” kata Airlangga dalam acara Era Baru Biaya Logistik untuk Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Airlangga melanjutkan, hasil evaluasi implementasi NLE tercatat sudah memberikan dampak positif, seperti Single Submission Pabean Karantina (SSm QC) yang berhasil mengefisiensi waktu hingga 22,37 persen. Sistem ini juga mampu menghemat biaya sebesar 33,48 persen atau mencapai Rp191,32 miliar.

Lebih lanjut, Airlangga juga menyebut biaya logistik nasional Indonesia telah mengalami penurunan pada 2022 ke level 14,29 persen. Hasil perhitungan tersebut didapat melalui kolaborasi antara Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Airlangga menjelaskan, perhitungan tersebut dilakukan untuk mengukur pencapaian sasaran kebijakan perbaikan sistem logistik nasional sebagai salah satu pendukung percepatan pertumbuhan perekonomian nasional.

“Hasil perhitungan biaya logistik nasional akan menjadi pedoman Pemerintah dalam penyusunan kebijakan peningkatan efektivitas sistem logistik dan rantai pasok nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), serta sebagai salah satu acuan dalam penilaian daya saing ekonomi oleh para pelaku usaha dan investor,” jelasnya.

Airlangga juga mendorong kolaborasi antar stakeholder agar penguatan logistik dan rantai pasok nasional tidak terbatas hanya pada integrasi sistem tetapi juga infrastruktur dan sumber daya manusia untuk terus dilanjutkan.                                                 

Ke depannya, dia juga berharap adanya sinergi serta koordinasi efektif antardaerah di Indonesia. Dia menjelaskan, logistik merupakan sektor yang memiliki dampak ke berbagai bidang lainnya, seperti program penanganan inflasi.

“Sehingga ini diharapkan menjadi alat agar ke depan kita bisa menjaga inflasi agar pertumbuhan ekonomi kita bisa berkualitas,” kata Airlangga.

Dia menambahkan bahwa pemerintah juga akan terus meningkatkan pemerataan kegiatan logistik di seluruh Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa. Dengan upaya ini, dia berharap utilisasi pelabuhan akan mencapai lebih dari dari 50 persen.

Selain itu, pemerataan juga diharapkan dapat membangun sektor logistik di wilayah timur Indonesia yang akan turut berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah-daerah tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper