Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melaporkan adanya peningkatan minat investasi pada proyek IKN. Hal ini ditandai dengan masuknya 281 surat minat investasi atau letter of intent (LoI) hingga awal September 2023.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengungkapkan bahwa angka tersebut terkerek usai perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Asean 2023 yang dilaksanakan di Jakarta pada 4 hingga 7 September 2023 lalu.
"Hampir setiap pekan bertambah. Ya kalau saya lihat, memang ada beberapa yang dari negara yang ikut dalam Asean Summit itu mulai menyerahkan LOI ya," kata Bambang saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senin (11/9/2023).
Melengkapi pernyataan tersebut, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah mengantongi sebanyak 281 LoI.
Agung memerinci, di antara negara Asean yang menyatakan minatnya, sebagian besar berasal dari Singapura dengan total mencapai 27 LoI.
"Yang jelas paling banyak saat ini tetap Singapura 27 LoI, kemudian Jepang juga banyak 25, Malaysia 19, China 17," ujar Agung.
Baca Juga
Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis, pada awal September lalu total LoI tercatat sebanyak 270. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa minat investasi tersebut bahkan melejit 11 LoI dalam kurun waktu satu bulan belakangan.
Adapun, hingga periode Agustus 2023, Otorita dilaporkan telah memproses sebanyak 40 surat minat (letter of interest/LOI). Di mana, dari 40 LOI yang diproses tersebut terdapat sejumlah minat investasi yang diajukan oleh pihak konsorsium penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Diberitakan sebelumnya, Otorita IKN mengungkapkan bahwa dua negara anggota Asean yaitu Singapura dan Malaysia telah menyatakan minat untuk investasi di IKN.
Deputi Pembiayaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengatakan bahwa proyek yang diincar para investor tersebut ialah apartemen, hotel hingga pusat hiburan.
Agung menuturkan bahwa hingga saat ini minat investasi asing di IKN terus menunjukkan peningkatan.
"Terbanyak memang perusahaan dari Indonesia, lebih dari setengahnya. Kemudian dari Asean ada Singapura dan Malaysia. Yang lainnya, Jepang dan Korea,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (4/8/2023).
Lebih lanjut, khusus untuk negara Asean yakni Malaysia, terdapat dua perusahaan properti yang telah berkomitmen untuk membangun 20 tower apartemen di IKN.
Dia menyebut, dua perusahaan yang berminat untuk membangun apartemen di IKN yaitu IGM Properties SDN BHD dan Maxin Global BHD.
Agung menjelaskan, saat ini dua perusahaan tersebut tengah melakukan studi kelayakan untuk kemudian menunggu evaluasi dari pemerintah sebelum mendapatkan izin memulai pembangunan.