Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTS Terapung Cirata Telan Rp1,7 Triliun, Terbesar di Asia Tenggara!

PLTS Terapung Cirata yang memiliki nilai investasi Rp1,7 triliun disebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
PLTS Terapung Cirata 145 MW yang terbesar di Asia Tenggara/BKPM
PLTS Terapung Cirata 145 MW yang terbesar di Asia Tenggara/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan mengoperasikan PLTS terapung raksasa, terbesar di Asia Tenggara, senilai Rp1,7 triliun pada akhir Oktober 2023.

Infrastruktur energi bersih tersebut bernama PLTS Terapung Cirata. Adapun, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN yang akan menjadi operatornya.

PLTS Terapung Cirata merupakan hasil kolaborasi antara subholding PLN Nusantara Power dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar. Proyek ini disebut mampu menyerap lebih dari 1.400 tenaga kerja lokal.

PLTS terapung itu terletak di atas Waduk Cirata, Bandung Barat, Jawa Barat. Terbentang di area seluas 200 hektare dan terbangun dalam 13 blok dengan lebih dari 340.000 solar panel.

PLTS Cirata mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun dan mampu melistriki setara lebih dari 50.000 rumah, serta akan menekan emisi karbon lebih dari 200.000 ton per tahun.

PLTS terapung yang diangggap terbesar di kawasan Asia Tenggara itu ditopang pembiayaan sindikasi tiga bank internasional, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale dan Standar Chatered dengan nilai sekitar US$140 juta.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLTS terapung itu bakal mengalirkan listrik sekitar 245 juta kWh setiap tahunnya. Adapun, tarif listrik yang dipatok dari pembangkit surya ini cukup kompetitif dengan harga US$5,8 sen per kilowatt hour (kWh).

“PLTS terapung ini baru menggunakan sekitar 25 persen kapasitas, artinya kita masih bisa tambah sampai 1 gigawatt,” kata Darmawan seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (9/9/2023).

PLTS Terapung Cirata akan dijalankan oleh Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi atau PMSE yang merupakan usaha patungan bentukan konsorsium cucu usaha PLN, PT PJB Investasi (PJBI) porsi saham 51 persen dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar porsi saham 49 persen.

Dia menuturkan saat ini PLN tengah melakukan sejumlah uji coba untuk memastikan listrik yang tersalur dari PLTS berkapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp tersebut dapat terdistribusi dengan baik.

“Saat ini kami sedang melakukan berbagai uji coba dan memastikan listrik dari PLTS ini bisa terdistribusi dengan baik. Kami optimistis akhir Oktober 2023, PLTS ini bisa diresmikan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper