Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengantongi sejumlah komitmen kerja sama dari pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di India, yang berlangsung pada 9-10 September 2023.
Dalam agenda KTT G20, Jokowi menghadiri sejumlah sesi pertemuan dengan para kepala negara anggota G20 lainnya. Selain itu, Presiden Jokowi turut memimpin pertemuan MIKTA Leaders’ Gathering ke-1 yang digelar di tempat yang sama.
Tidak hanya itu, Jokowi juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara yang turut hadir dalam gelaran KTT G20 India, seperti Belanda, Italia, Uni Emirat Arab, dan Prancis.
Berikut sederet oleh-oleh Jokowi dari KTT G20 India:
1. Komitmen Investasi IKN
Pada sela-sela hari pertama KTT, Sabtu (9/9/2023), Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Jokowi mengapresiasi komitmen investasi Prancis pada sektor strategis di Indonesia, yaitu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“[Terkait] investasi di sektor strategis saya menghargai Dubes Prancis untuk Indonesia telah bawa calon investor Prancis ke IKN dan menghasilkan 4 LoI [Letter of Intent] untuk dukung pembangunan IKN,” kata Jokowi dalam keterangan resmi.
Baca Juga
Jokowi berharap, kesepakatan antara kedua negara tersebut dapat segera terwujud dalam waktu dekat.
“Saya harap kesepakatan ini dapat segera direalisasikan,” ujarnya.
Sementara dalam pertemuan 20 menit dengan PM Italia Giorgia Meloni di sela-sela KTT G20, belum disebutkan adanya kesepakatan antarnegara. Namun, Jokowi mengajak Meloni untuk ikut terlibat dalam pembangunan IKN, seperti halnya Prancis.
2. Kerja sama Asean-Belanda
Pada pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte, Jokowi menyebut bahwa Asean telah menyepakati Belanda menjadi mitra pembangunan Asean yang diharapkan dapat lebih meningkatkan kerja sama Asean dengan Belanda.
“Walaupun prosesnya tidak mudah, namun akhirnya dapat disepakati. Saya berharap, ini akan lebih majukan kerja sama Asean dengan Belanda,” ucapnya.
Presiden Jokowi juga turut menyambut baik investasi Belanda untuk membangun Center of Excellence di Kota Surakarta hingga rencana penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi dalam bidang energi baru terbarukan dan iklim.
3. Komitmen Dana JETP
Jokowi terus mendorong Belanda, Prancis, dan Italia terkait realisasi pencairan dana Energy Transition Partnership (JETP) sebesar US$20 miliar.
Himpunan dana itu bakal dimanfaatkan untuk membiayai program pensiun dini PLTU dan pembangunan pembangkit baru berbasis energi terbarukan mendatang.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni, Jokowi menyatakan bahwa Indonesia mengapresiasi komitmen Italia dalam skema Just Energy Transition Partnership (JETP). Dia berharap komitmen tersebut dapat segera diwujudkan dalam waktu dekat.
4. Dukungan Keanggotaan OECD
Tak mau melewati momen, Jokowi menyempatkan untuk meminta dukungan terhadap negara-negara tersebut terkait keanggotaan RI dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
OECD saat ini tengah mempertimbangkan Indonesia sebagai anggotanya. Jika nantinya Indonesia berhasil menjadi anggota OECD, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara dan negara ketiga di Asia yang menjadi anggota lembaga tersebut.
Sementara itu, sejauh ini belum ada informasi terkait pembahasan dalam pertemuan antara Jokowi dengan Presiden UEA, Mohammad bin Zayed.
Di sisi lain, gelaran pertemuan bilateral masih berlangsung hingga sore hari waktu setempat, diperkirakan masih akan ada sejumlah kesepakatan baru yang akan dihasilkan.
Sebagai informasi, Jokowi berserta rombongan dijadwalkan untuk lepas landas kembali menuju Tanah Air pada Minggu sore waktu India.