Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Penyelenggaraan Tuan Rumah G20, Indonesia Termurah?

Biaya pertemuan G20 selalu menjadi topik perbincangan yang menarik. Setelah kemegahan di Indonesia dan India. Brasil menyusul jadi penyelenggara pada 2024.
Bendera-bendera di Pusat Media Internasional KTT G20 di New Delhi, India/Bloomberg
Bendera-bendera di Pusat Media Internasional KTT G20 di New Delhi, India/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Biaya penyelenggaraan pertemuan G20 selalu menjadi topik perbincangan yang menarik. Pertemuaan 20 kepala negara dengan perekonomian terbesar di dunia dari GDP itu menyajikan beragam kemeriahan dan sejumlah event pendukung. Berapa biaya yang dibutuhkan?

Secara rinci G20 atau Kelompok 20, adalah sebuah forum yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa. Negara-negara anggota ini adalah pemain utama dalam ekonomi global, yang secara kolektif menyumbang 85 persen output ekonomi dunia dan melakukan 75 persen perdagangan global. Negara-negara G20 mewakili sekitar dua pertiga dari total populasi dunia. 

India yang kini menjadi tuan rumah pada perhelatan G20 pada 9-10 September 2023 telah menggelontorkan biaya sekitar US$120 juta atau Rp1,85 triliun (asumsi kurs Rp15.327). 

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia pun menggelontorkan anggaran Rp674 miliar untuk persiapan dan pelaksanaan rangkaian pertemuan G20 Bali pada 2022 lalu. Dari pengeluaran itu, diyakini bahwa dampak terhadap produk domestik bruto atau PDB mencapai lebih dari 10 kali lipat. 

Berdasarkan informasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran Kementerian Keuangan, total anggaran persiapan Presidensi G20 Indonesia yang sudah terealisasi pada 2021 mencapai Rp8,11 miliar. Anggaran itu tersebar di Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Perdagangan. 

Pada 2022, pemerintah mematok pagu anggaran Rp666,69 miliar bagi 10 kementerian/lembaga untuk pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia. Satu bulan menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, anggaran yang sudah terealisasi mencapai 81,63 persen. 

"Realisasi [anggaran G20] per 12 Oktober 2022 Rp544,23 miliar, 81,63 persen [dari pagu]," tercantum dalam unggahan media sosial Ditjen Anggaran pada tahun lalu, dikutip kembali Minggu (10/09/2023)

Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan bahwa gelaran G20 di Indonesia akan berkontribusi US$533 juta atau Rp7,4 triliun terhadap PDB. Sebagai perbandingan, jumlah itu hampir setara dengan total Dana Insentif Daerah (DID) yang dibagikan pemerintah pusat ke pemerintah daerah sepanjang tahun berjalan.

Namun, jika melihat ke belakang, nampak biaya penyelenggaraan G20 sangat bervariasi antar negara. Lantas, negara mana yang telah menggelontorkan biaya tertinggi? Melansir dari The World Ranking, berikut rincian biaya penyelenggaraan pertemuan G20 dalam dolar AS dengan tahun penyelenggaraan dan negara tuan rumahnya:

2023: India - US$120 juta atau Rp1,85 triliun

2022: Indonesia US$33 juta atau Rp507,60 miliar 

2019:  Jepang - US$320 juta atau Rp4,93 triliun

2018:  Argentina - US$112 juta atau Rp1,72 triliun

2017: Jerman - US$94 Juta atau Rp1,45 triliun 

2016: Tiongkok - US$24 miliar atau Rp369,16 triliun

2014: Australia - $320 juta atau Rp4,92 triliun

2011: Prancis - US$86 juta atau Rp1,32 triliun

2010:  Kanada - US$1 miliar atau Rp15,3 triliun


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper