Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat LRT Jabodebek memiliki 4 gangguan utama yang telah dilaporkan.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyebutkan gangguan-gangguan tersebut mencakup pintu kereta, layar informasi penumpang, dan kelistrikan. Gangguan lainnya adalah sistem operasi yang tengah ditangani oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka, Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI, serta stakeholder terkait.
“Penanganannya ditargetkan selesai awal September hingga akhir Oktober,” kata Adita dalam keterangan resminya, Jumat (8/9/2023).
Menurutnya, penyempurnaan sistem operasi menjadi salah satu poin evaluasi utama dari LRT Jabodebek setelah memulai operasinya sejak 28 Agustus 2023. Adapun, masukan dari masyarakat terhadap LRT Jabodebek relatif positif.
Dia memastikan proses tindak lanjut evaluasi ini tengah dilakukan oleh stakeholder terkait yang diawasi langsung dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Sebelumnya, Kemenhub optimistis PT Inka dapat terus meningkatkan kualitas produknya di tengah kabar adanya gangguan pada kereta-kereta di LRT Jabodebek.
Baca Juga
Rangkaian kereta (trainset) pada LRT Jabodebek seluruhnya diproduksi oleh PT Inka. Selain itu, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter juga telah memesan sebanyak 24 rangkaian kereta rel listrik (KRL) ke Inka.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal akan terus memberikan saran dan masukan kepada Inka setelah adanya sejumlah gangguan pada LRT Jabodebek.
"Yang jelas kami berpegangan pada Pak Luhut [Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan] yang juga bilang bahwa produk buatan anak bangsa jangan di-bully. Kami akan terus memberikan masukkan untuk perbaikan Inka," jelas Risal di Kompleks Parlemen, dikutip Rabu (6/8/2023).