Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penumpang LRT Jabodebek Membeludak, PT KAI Segera Tambah Kereta

PT Kereta Api Indonesia atau KAI berencana menambah jumlah kereta LRT Jabodebek seiring dengan jumlah penumpang yang meningkat.
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintasi jembatan lengkung di kawasan Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintasi jembatan lengkung di kawasan Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana untuk menambah jumlah kereta yang beroperasi pada LRT Jabodebek seiring dengan jumlah penumpang yang membeludak.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan animo masyarakat terhadap LRT Jabodebek terbilang cukup tinggi. Hal tersebut tecermin dari rerata jumlah penumpang harian moda transportasi yang mulai beroperasi sejak 28 Agustus 2023. 

Dia mengatakan, jumlah rata-rata penumpang LRT Jabodebek selama hari kerja adalah sekitar 30.000 orang. Jumlah tersebut naik ke kisaran 50.000 selama periode akhir pekan.

Seiring dengan hal tersebut, KAI pun tengah membahas rencana penambahan jumlah rangkaian kereta (trainset) yang beroperasi. 

Dia menjelaskan, KAI saat ini tengah berdiskusi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait penambahan jumlah kereta tersebut.

"Waktu operasi yang saat ini dari 05.00 WIB sampai 18.30 WIB itu ingin kami perpanjang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Harjamukti dan Jatimulya," Jelas Didiek saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Sebagai informasi, saat ini terdapat 12 rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek yang dioperasikan dan siap melayani penumpang. 

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut, penyempurnaan sistem operasi menjadi salah satu poin evaluasi utama dari LRT Jabodebek setelah memulai operasinya sejak 28 Agustus 2023.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, feedback masyarakat terhadap LRT Jabodebek relatif positif. Meski demikian, dia mengakui pihaknya juga menerima beberapa catatan yang perlu dievaluasi.

Adita memaparkan, proses tindak lanjut evaluasi ini tengah dilakukan oleh stakeholder terkait yang diawasi langsung dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Dia menjelaskan, terdapat empat gangguan utama yang laporannya diterima oleh Kemenhub. Gangguan-gangguan tersebut mencakup pintu kereta, layar informasi penumpang, dan kelistrikan.

Gangguan lainnya adalah sistem operasi yang tengah ditangani oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka, Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI, serta stakeholder terkait.

“Penanganannya ditargetkan selesai awal September hingga akhir Oktober,” kata Adita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper