Bisnis.com, JAKARTA - Asean-Australia sepakat untuk memperkuat kerja sama ketahanan pangan melalui pengesahan Asean-Australia Joint Leaders yakni food security dan nutrition on response to crisis.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, kesepakatan tersebut bertujuan untuk saling mendukung kebutuhan, keamanan, ketersediaan, dan harga di bahan pokok antar Asean dan Australia.
“Jadi saling mendukung kebutuhan, keamanan, ketersediaan, dan harga di bahan pokok antar Asean dan Australia,” kata Zulhas usai menghadiri 3rd Asean-Australia Summit di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Selain sepakat untuk memperkuat kerja sama di sektor ketahanan pangan, kedua pihak juga membahas terkait penguatan kerja sama ekonomi, melalui penandatanganan protokol perubahan kedua Asean Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) yang telah ditandatangani oleh Zulhas pada agenda Asean Economic Ministers (AEM) ke-55 di Semarang pada Agustus 2023.
Kerja sama di sektor energi bersih juga menjadi pembahasan, dengan memperkuat master plan Asean Connectivity antara Asean, Australia, dan New Zealend, salah satunya pengembangan kendaraan listrik.
“Di Asean ini ada nikel, dia [Australia] punya litium. Jadi kalau digabung, kerja sama kuat,” ujarnya.
Baca Juga
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pembukaan 3rd Asean-Australia Summit mendorong pembahasan kestabilan kawasan Indo-Pasifik. Adapun pertemuan dihadiri oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Menurut Jokowi, Australia merupakan mitra sekaligus sebagai penghubung di kawasan Pasifik. Selain itu, Asean juga merupakan mitra dagang yang penting bagi Australia, dengan nilai perdagangan yang lebih tinggi dibandingkan AS dan Jepang.
Dengan demikian, situasi apapun yang terjadi di Indo-Pasifik akan memberikan dampak yang besar bagi kedua pihak.
“Asean dan Australia sama-sama memiliki kepentingan, sama-sama memiliki tanggung jawab dalam menjaga Indo-Pasifik tetap damai dan stabil, dan menjadikannya sebagai episentrum pertumbuhan,” ujar Jokowi.