Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Zulhas Angkat Bicara soal Wilmar Diduga Monopoli Harga Gabah

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) merespons soal dugaan monopoli harga gabah petani oleh PT Wilmar Padi Indonesia (PT WPI).
Petani merontokkan padi hasil panen di areal persawahan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Rachman
Petani merontokkan padi hasil panen di areal persawahan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) merespons soal dugaan monopoli harga gabah petani oleh PT Wilmar Padi Indonesia (PT WPI).

Untuk diketahui, Ombudsman sebelumnya mendapat laporan masyarakat atas dugaan monopoli harga gabah oleh PT WPI di wilayah Banten. Raksasa pabrik beras di bawah Wilmar Group itu dituding membeli gabah petani dengan harga yang mahal hingga menggilas penggilingan kecil karena kalah bersaing.

Menanggapi hal tersebut, Zulhas menilai harga gabah yang tinggi bukan serta-merta menjadi kesalahan PT WPI. Sebaliknya, kemampuan WPI membeli gabah dengan harga yang lebih tinggi dianggap sukses membuat petani senang.

"Kalau gabah, Wilmar bisa beli Rp6.000 [per kilogram], ya Bulog harus bisa beli Rp6.000 [per kilogram] agar petani tidak rugi," kata Zulhas dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR-RI, di kompleks parlemen, Seni (4/9/2023).

Zulhas menekankan agar tidak mengorbankan nasib petani dalam upaya menjaga stabilitas harga beras dan inflasi. Dia pun mengusulkan subsidi untuk pembelian gabah maupun beras kepada Bulog agar penyerapan beras pemerintah bisa bersaing dengan swasta.

"Jadi Bulog harus bisa beli [gabah] Rp6.000 [per kilogram] agar petani tidak rugi, jualnya Rp5.000 [per kilogram], jadi yang nanggung selisih harganya ya pemerintah, bukan merugikan petani," ujarnya.

Menurutnya, skema subsidi Rp1.000 per kilogram untuk gabah atau beras terbilang cenderung kecil. Untuk 2 juta ton gabah, Zulhas mengatakan biaya subsidinya hanya Rp2 triliun.

"Itu [subsidi] tidak tinggi dibandingkan subsidi minyak [BBM] yang sampai Rp500 triliun," ucapnya.

Zulhas yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), itu mengaku percaya diri bahwa skema subsidi pembelian gabah atau beras bakal membuat petani semringah karena mendapat penawaran harga yang lebih baik. Dia menilai skema subsidi juga akan menyelamatkan penggilingan padi kecil dan mengendalikan harga beras.

"Tidak ada petani yang protes sekarang, boleh dicek, tidak ada petani protes panen harganya murah. Sekarang bagaimana kita menata agar pabrik beras rakyat tidak mati dan harga beras terkendali, itu yang lagi ditata sekarang melalui jalur subsidi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper