Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Mau Ngadu ke WTO usai China Larang Impor Makanan Laut

Pemerintah Jepang berencana akan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas keputusan China melarang semua impor makanan laut Jepang.
Ilustrasi sushi dan sashimi, makanan asal Jepang berupa olahan daging ikan laut mentah./Bloomberg
Ilustrasi sushi dan sashimi, makanan asal Jepang berupa olahan daging ikan laut mentah./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Para menteri Jepang mengindikasikan bahwa pemerintah akan mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas keputusan China melarang semua impor makanan laut Jepang.

Keputusan China tersebut diambil setelah air yang telah diolah dengan radioaktif mulai dibuang ke laut dari pembangkit nuklir Fukushima yang lumpuh.

"Kami memasuki tahap di mana kami harus mempertimbangkan tindakan balasan,” jelas Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi, seperti dikutip dari Kyodo News, Rabu (30/8/2023). 

Takaichi mengatakan bahwa ‘balasan’ yang dimaksud, termasuk dengan mengajukan keluhan kepada badan perdagangan global, jika mengajukan protes lewat jalur diplomatik tidak efektif. 

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi juga mengatakan bahwa Jepang akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan di bawah kerangka kerja seperti WTO dan menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang erat antar kedua negara, untuk mempertahankan hubungan yang konstruktif. 

Hayashi sendiri juga mendesak China untuk segera mencabut larangan impornya yang dilakukan pada Kamis (24/8). 

Sebagaimana diketahui, kedua negara telah berselisih mengenai keamanan air yang dilepaskan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang rusak parah akibat gempa bumi dan tsunami tahun 2011. 

Pembuangan air tersebut oleh Jepang dilakukan setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyimpulkan dalam laporan bulan lalu, bahwa rencana tersebut sesuai dengan standar keamanan global. 

Pemerintah China telah menyuarakan keprihatinan tentang dampak dari apa yang disebut sebagai air yang terkontaminasi nuklir, sehingga memberlakukan larangan impor makanan laut untuk melindungi nyawa dan kesehatan masyarakat. 

China juga melarang operator produksi makanan untuk membeli atau menggunakan makanan laut yang berasal dari Jepang untuk diproses dan dijual.

Sedangkan, menurut pemerintah pusat dan daerah Jepang serta operator PLTN Tokyo Electric Power Company Holdings Inc, tidak ada jumlah tritium yang terdeteksi dalam sampel air laut yang diambil di dekat lokasi kompleks Fukushima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper