Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Merah Anjlok di Petani, Bapanas Turun Tangan

Bapanas buka suara terkait anjloknya harga bawang merah di tingkat petani yang mencapai Rp9.000 per kilogram.
Petani menjemur bawang merah di desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/9/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Petani menjemur bawang merah di desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/9/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka suara terkait anjloknya harga bawang merah di tingkat petani yang mencapai Rp9.000 per kilogram.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan cold storage untuk BUMN maupun BUMD guna menyerap kelebihan stok bawang merah di tingkat petani.

“Kita siapkan BUMN atau BUMD, kita punya cold storage yang sudah mulai kita bagikan itu fungsinya off taker, bisa simpan,” kata Arief kepada awak media usai meninjau harga beras di Robinson, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).

Dalam melakukan penyerapan, Arief meminta BUMN dan BUMD untuk membeli bawang merah sesuai dengan harga acuan pembelian di tingkat produsen.

Bapanas dalam Peraturan Bapanas (Perbadan) No.11/2022 menetapkan harga acuan pembelian di produsen sebesar Rp18.500 hingga Rp20.000 per kilogram untuk bawang merah konde basah.

Untuk harga bawang merah rogol kering panen, pemerintah menetapkan di kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram, sedangkan konde kering askip Rp32.000 per kilogram.

Jika persediaan bawang merah dan stok cadangan masih berlebih, pemerintah akan melakukan ekspor ke sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono, menambahkan, harga bawang merah yang anjlok tersebut disebabkan oleh stok yang melimpah akibat panen raya yang terjadi serempak di daerah-daerah sentra produksi.

“Hari ini sedang panen raya serempak, terutama seperti daerah sentra produksi [seperti] Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB,” ujarnya.

Dia mengatakan, daerah sentra produksi yang tengah panen raya tersebut, membuat harga bawang merah di tingkat petani tertekan dalam dua hingga tiga minggu terakhir.

Adapun, penyerapan sudah mulai dilakukan oleh sejumlah pelaku usaha. Di Brebes misalnya, pelaku usaha telah menyerap 200 hingga 500 ton, sedangkan penyerapan oleh BUMN dan BUMD masih dalam tahap pembahasan.

Maino menyatakan pemerintah sendiri menargetkan untuk menyerap 5.000 ton bawang merah di tingkat petani.

“Kalau kita beli lebih tinggi, saya yakin harga berpengaruh lebih naik,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper