Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan Hektare Ruang Kantor di CBD Jakarta Kosong Melompong! Ada Apa?

Knight Frank menyebut ratusan hektare ruang kantor di CBD Jakarta kosong sepanjang semester I/2023.
Ilustrasi kantor - Freepik
Ilustrasi kantor - Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Ruang perkantoran di Kawasan Central Business District (CBD) Jakarta seluas 192 hektare disebut sedang kosong melompong pada semester I/2023.

Peforma kinerja sektor perkantoran masih menghadapi sejumlah tantangan di semester I/2023. Hal tersebut dibuktikan oleh tingkat okupansi yang masih terus mengalami tren pelemahan.

Bahkan, Knight Frank dalam laporan Jakarta Property Highlight Semester I/2023 mencatat bahwa masih terdapat 1,92 juta meter2 ruang kantor kosong di kawasan CBD Jakarta.

Seiring dengan hal itu, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menjelaskan bahwa rerata hunian sektor perkantoran di Jakarta juga tercatat mengalami koreksi.

Di mana, sepanjang semester I/2023 tingkat kopansi perkantoran CBD dilaporkan sebesar 73,63 persen.

"Tingkat hunian [perkantoran] kembali mengalami kontraksi. Sehingga, saat ini ada di level 73,6 persen, melemah dari angka pada semester sebelumnya 74 persen," jelasnya dalam konferensi pers Property Highlight 2023, Kamis (24/8/2023).

Adapun, pelemahan tingkat okupansi sektor perkantoran itu terjadi seiring dengan meningkatnya pasokan baru. Di mana, sepanjang 2023 terdapat tambahan suplai dua gedung perkantoran baru yang berlokasi di wilayah Sudirman dan Thamrin.

Alhasil, hingga semester I/2023 total pasokan perkantoran di kawasan CBD Jakarta tercatat menjadi 7,28 juta meter2.

"Di tengah kumulatif suplai yang bertambah, kita menghadapi kontraksi pada okupansi rate dan ini wajar karena stok bertambah dibandingkan semester sebelumnya," jelasnya.

Sementara itu, harga sewa sektor perkantoran juga dilaporkan masih stagnan hampir di seluruh kelas.

Mengacu pada laporannya, Knight Frank mengidentifikasi bahwa potential tenant yang mendongkrak tingkat okupansi sektor perkantoran sepanjang 2023 berasal dari beberapa sektor.

Di antaranya yakni kelompok perusahaan yang bergerak pada bidang IT, pertambangan, minyak dan gas, asuransi perbankan, dan sejumlah sektor lainnya.

Kendati demikian, Syarifah menjelaskan bahwa pihaknya mencatat adanya tren positif dari sisi permintaan hunian perkantoran. Namun, total okupansi yang bertambah mau tidak mau lantas menggerus tingkat okupansi hunian.

"Kondisi stok memang menguat begitupun dengan permintaan, tetapi di tengah kumulatif supply yang bertambah kita hadapi kontraksi pada okupansi rate," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper