Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia menyebut bisnis sewa ruang perkantoran berangsur mengalami perbaikan usai sempat terpuruk pada 2020 akibat Pandemi Covid-19.
Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim menjelaskan secara umum sepanjang 2024 rata-rata tingkat hunian atau okupansi perkantoran baik di kawasan CBD maupun non-CBD terpantau stabil.
Central Business District (CBD) atau kawasan pusat bisnis adalah pusat komersial dan bisnis utama suatu kota. CBD menjadi jantung ekonomi kota dengan berbagai aktivitas bisnis, perdagangan, dan jasa yang terkonsentrasi di wilayah ini.
“Rata-rata tingkat hunian untuk perkantoran di kawasan CBD masih terpantau stabil di angka 70%, namun tercatat bahwa tingkat hunian gedung Grade Premium mengalami peningkatan akibat tren flight-to-quality atau perpindahan menuju gedung yang lebih baru atau dengan kualitas yang lebih baik,” tuturnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Sementara itu, penyerapan ruang perkantoran Grade A di CBD secara tahunan terpantau meningkat sekitar 17% dibandingkan tahun lalu.
Adapun, harga sewa kantor Grade A di Jakarta menunjukkan kinerja yang beragam baru-baru ini, tercatat pada Rp201.422 pada kuartal IV/2024.
Baca Juga
Angka itu menunjukkan tren positif triwulanan mereka dengan kenaikan 1,0% quarter on quarter (QoQ). Akan tetapi, secara tahunan posisi itu masih menunjukkan penurunan sebesar 1,10%.
Sementara itu, di daerah non-CBD tingkat okupansinya disebut stabil di level 71% hingga akhir 2024.
“Di daerah non-CBD, rata-rata tingkat hunian juga masih stabil di angka 71% di akhir tahun 2024,” tegas Yunus.
Sementara dari sisi harga sewa, posisinya disebut masih terus stabil seiring dengan sejumlah perusahaan yang masih melakukan penghematan biaya. Hal itulah yang mendorong pemilik gedung perkantoran dengan tingkat hunian yang lebih rendah.