Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mengejar ketertinggalan serapan investasi sumur eksplorasi sepanjang paruh pertama 2023.
SKK Migas mencatat realisasi investasi sumur eksplorasi pada semester pertama tahun ini baru mencapai US$0,2 miliar, jauh di bawah outlook yang dipatok di angka US$1,8 miliar hingga akhir 2023.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, rendahnya realisasi investasi eksplorasi itu disebabkan karena pergeseran jadwal pengeboran. Belakangan, lembaganya telah memastikan realisasi investasi selama 2 bulan terakhir, Juli dan Agustus 2023, mengalami peningkatan signifikan.
“Memang sumur eksplorasi yang baru selesai ditajak semester I/2023 itu 9 sumur, sekarang sudah 19 sumur, dalam waktu kurang dari 2 bulan sudah nambah 10 sumur eksplorasi,” kata Nanang, Rabu (23/8/2023).
Nanang menuturkan, lembaganya menargetkan terdapat 55 sumur eksplorasi yang rampung ditajak hingga akhir tahun ini. Di sisi lain, target sumur pengembangan dipatok mencapai 991 sumur atau lebih tinggi dari outlook di level 864 sumur. Sepanjang paruh pertama 2023, realisasi pengeboran sumur pengembangan sudah mencapai 354 sumur.
“Mudah-mudahan di semester kedua ini kita bisa akselerasi filling the gap yang belum tercapai di semester I/2023 akan kita selesaikan di semester II/2023,” kata dia.
Baca Juga
SKK Migas melaporkan terdapat 15 sumur eksplorasi yang telah ditajak hingga Juli 2023, delapan sumur berasal dari kegiatan eksplorasi bulan lalu.
Adapun, delapan sumur itu tersebar di beberapa lokasi, di antaranya sumur Gulamo DET-1, BA-1 dan BLN-1 di Sumatra; KKV-1 di lepas pantai Jawa Barat; Draco B-1X dan Geng North-1 di Kalimantan; serta Riam-1 dan Kepe Kepe-1 di Papua.
Pelaksanaan pengeboran sumur-sumur eksplorasi tersebut merupakan upaya pembuktian sumber daya pre-drill sebesar 87 MMBO dan 2,3 TCF (recoverable, P50).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyoroti rendahnya realisasi investasi pengeboran sumur eksplorasi yang berhasil dikerjakan SKK Migas bersama dengan kontraktor mitra sepanjang semester I/2023.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, realisasi investasi sumur pengeboran eksplorasi itu kembali melanjutkan tren kemandekan dari periode yang sama tahun sebelumnya di level US$0,2 miliar.
“Jadi kalau kita lihat eksplorasi masih kurang, masih lambat, ada investasi tapi lambat,” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (8/8/2023).