Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mubadala Energy Lanjutkan Eksplorasi Dry Hole Repsol di Andaman III

Mubadala Energy, raksasa migas UAE, tertarik untuk melanjutkan tajak sumur eksplorasi di Blok Andaman III.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan raksasa migas asal Uni Emirat Arab (UEA) Mubadala Energy tertarik untuk melanjutkan tajak sumur eksplorasi di Blok Andaman III, yang belakangan dilepas Kontrak Kerja Sama (KKKS) Repsol Andaman B.V tahun ini. 

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan Mubadala ingin mencoba melanjutkan eksplorasi Blok Andaman III yang dinilai tidak memuaskan oleh Repsol. 

“Mubadala mau mencoba, dia punya konsep sendiri [beda dengan Repsol], kan sudah ditajak sama Repsol hasilnya ga bagus, tapi menurut dia [Mubadala] konsepnya dia beda,” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (8/8/2023). 

Tutuka menuturkan Mubadala hanya menyampaikan komitmen pengeboran satu sumur eksplorasi tahun ini pada blok yang dilepas Repsol tersebut. Kendati, dia mengatakan, Mubadala tidak memiliki hak partisipasi pada lapangan tersebut. 

Seperti diketahui, Mubadala memegang hak partisipasi atau participating interest (PI) mayoritas 80 persen untuk Blok Andaman I dan South Andaman pada wilayah kerja eksplorasi Laut Andaman. Sisanya, Mubadala memegang 30 persen hak partisipasi pada Blok Andaman II yang dioperatori Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil, bagian dari Harbour Energy Company. 

“Repsol sudah mau proses keluar tapi yang Mubadala punya konsep lain,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Repsol Andaman B.V mengembalikan kontrak pengelolaan Blok Andaman III kepada negara setelah tidak memperpanjang tambahan waktu eksplorasi (TWE) yang berakhir pada Juni 2023 lalu.  

Selepas mundur dari Blok Andaman III itu, Repsol bakal berfokus untuk pengembangan lebih lanjut portofolio lain mereka di Blok Sakakemang, Banyuasin, Sumatra Selatan.  

“Setelah selesai melakukan semua komitmen dan pengeborannya belum berhasil, maka Repsol tidak memperpanjang lagi TWE eksplorasi. Artinya, Repsol mengembalikan lagi ke negara,” kata Stakeholders Relations Manager Repsol Indonesia Amir Faisal Jindan kepada Bisnis, Senin (17/7/2023). 

Faisal mengatakan, keputusan itu diambil setelah tajak atau pemboran perdana laut dalam pada Sumur Rencong-1X akhir tahun lalu tidak mengidentifikasi adanya cadangan minyak dan gas (migas) atau dry hole. 

Sumur eksplorasi lepas pantai itu terletak dengan kedalaman air laut sekitar 1.100 meter dengan mengambil jarak sekitar 42 kilometer dari garis pantai Aceh Utara.  

Tajak Sumur Rencong-1X itu menjadi bagian dari komitmen pasti yang turut diselesaikan Repsol di Blok Andaman III tahun lalu setelah kontrak bagi hasil (PSC) pertama kali ditandatangani November 2009. Saat itu, hak pengelolaan blok diberikan kepada Talisman Energy Inc, perusahaan asal Kanada. 

Hanya saja, Faisal mengatakan, Repsol belakangan memutuskan untuk mundur dari pengembangan lanjutan untuk Blok Andaman III tersebut setelah hasil tajak perdana Sumur Rencong-1X tidak sesuai dengan estimasi cadangan di wilayah operasi tersebut.  Apalagi, kata dia, biaya eksplorasi dan nantinya eksploitasi pada laut dalam Andaman III saat ini sudah terbilang mahal.  

“Laut dalam, biayanya tinggi, eksplorasi di Aceh kita tidak lanjutkan karena pengeborannya tidak memberikan hasil yang sesuai harapan,” kata dia. 

WK Andaman III adalah WK eksplorasi yang dimenangkan oleh Talisman dalam lelang wilayah kerja pada 2009. Kontrak kerja sama WK Andaman III menggunakan skema cost recovery dengan jangka waktu kontrak selama 30 tahun. Pada 2015, Repsol mengakuisisi Talisman sehingga WK tersebut dikelola oleh perusahaan migas asal Spanyol itu.  

Kemudian pada 2019, perusahaan migas asal Malaysia, Petronas melalui anak usahanya Petronas Andaman B.V. mengakuisisi 49 persen hak partisipasi WK Andaman III dari Repsol Andaman B.V., anak perusahaan Repsol S.A. WK ini terletak di lepas pantai Aceh dengan luas area saat ini setelah dilakukan penyisihan sebagian wilayah kerja seluas 4684.32 kilometer persegi.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper