Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mubadala Petroleum Berubah Jadi Mubadala Energy, Ini Fokus Bisnisnya

Mubadala Petroleum telah berganti identitas menjadi Mubadala Energy sejalan dengan strategi perusahaan melakukan transisi energi.
logo Mubadala Energy
logo Mubadala Energy

Bisnis.com, JAKARTA - Mubadala Petroleum, perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi mengganti identitasnya menjadi Mubadala Energy, sejalan dengan strategi menuju 2030 untuk berperan penting dalam transisi energi. 

Mansoor Mohamed Al Hamed, CEO Mubadala Energy menyatakan bahwa melalui peluncuran identitas baru ini, Mubadala Energy juga akan berkembang di seluruh gas value chain, sambil menjajaki peluang investasi di sektor energi baru seperti blue hydrogen dan carbon capture.

Identitas baru ini mencerminkan arah strategis baru yang akan menunjukkan upaya Mubadala Energy membangun kontribusinya pada transisi energi dengan memperluas gas-weighted portfolio di berbagai bidang seperti gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) sambil mengeksplorasi sektor energi baru. Strategi ini juga melihat fokus strategi pada upaya decarbonizing the business sambil mendorong inovasi dan teknologi di semua lini operasi.

"Mubadala Energy telah mendapatkan tempatnya sebagai pemain utama di panggung energi internasional. Identitas baru ini secara akurat mencerminkan bisnis kami dalam fase pertumbuhan berikutnya yang selaras dengan transisi energi melalui gas-weighted portfolio dan peningkatan fokus pada sektor energi yang lebih berkelanjutan," ujarnya dalam siaran pers seperti dikutip, Kamis (8/9/2022).

Mubadala Energy diketahui saat ini telah menjangkau pasar di 11 negara dengan mempekerjakan lebih dari 500 orang. Tahun ini juga mencapai production milestone 500.000 barel setara minyak per hari (boed) untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang menandai peningkatan produksi sebesar 22 persen dari 2021.

Sejak 2017, Mubadala Energy mengalihkan strategi ke gas alam sebagai bahan bakar yang menjadi jembatan utama dalam transisi energi. Strategi peralihan ini terlihat dari realisasi proyek-proyek utama seperti akuisisi 10 persen hak partisipasi di ladang gas Zohr di dalam Konsesi Shorouk di Mesir, serta investasi terbaru yaitu mengakuisisi 22 persen saham ladang gas Tamar, di lepas pantai Israel. 

Proyek gas besar lainnya yakni lapangan gas Pegaga yang dioperasikan Mubadala Energy di Malaysia, di mana produksi gas komersial perdananya mencapai production milestone 500 MMscf atau juta standar kaki kubik dan 16.000 barel kondensat per hari.

Ke depan, Mubadala Energy juga akan terus melanjutkan komitmennya sebagai mitra jangka panjang dan bertanggung jawab dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar tempat beroperasi.

Beberapa diantaranya seperti mengelola kepentingan pemegang saham di Dolphin Energy, yang merupakan aset fondasi bagi portofolio Mubadala Investment Company (Mubadala).

Lalu melanjutkan operasi bisnisnya di Asia Tenggara, termasuk lapangan gas Ruby di Indonesia, lapangan Jasmine di Thailand serta Nong Yao dan Manora. Kemudian memperkenalkan strategi transformasi digital untuk memastikan inovasi dan kepemimpinan teknologi menjadi bagian penting dalam operasional.

Selain itu, berinvestasi pada sumber daya manusia dalam mengembangkan talenta lokal, sehingga memungkinkan Emiratisasi (upaya UEA mempekerjakan warga negaranya) mencapai 61 persen di Abu Dhabi dan 96 persen nasionalisasi di seluruh kantor perusahaan di Asia Tenggara. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper