Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Eksplorasi Hulu Migas Stagnan, ESDM Sentil SKK Migas

Realisasi investasi sumur pengeboran eksplorasi itu kembali melanjutkan tren kemandekan dari periode yang sama tahun sebelumnya di level US$0,2 miliar.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyoroti rendahnya realisasi investasi pengeboran sumur eksplorasi yang berhasil dikerjakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan kontraktor mitra sepanjang semester I/2023. 

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan realisasi investasi sumur pengeboran eksplorasi itu kembali melanjutkan tren kemandekan dari periode yang sama tahun sebelumnya di level US$0,2 miliar. 

Padahal, SKK Migas menargetkan, outlook investasi untuk kegiatan eksplorasi pada tahun ini mencapai US$1,80 miliar atau naik 157,14 persen dari realisasi sepanjang 2022 yang berada di angka US$0,7 miliar. 

“Jadi kalau kita lihat eksplorasi masih kurang, masih lambat, ada investasi tapi lambat,” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (8/8/2023). 

Tutuka meminta SKK Migas melakukan percepatan dari proses bisnis serta perizinan untuk meningkatkan realisasi investasi pengeboran sumur eksplorasi pada sisa paruh kedua tahun ini. 

Kendati demikian, dia mengatakan, kegiatan eksplorasi yang minim itu belakangan masih berdampak positif untuk penambahan cadangan migas yang baru. Hanya saja, mayoritas tingkat Reserves Replacement Ratio (RRR) sepanjang tahun ini masih ditopang oleh kegiatan optimasi lapangan lama dari beberapa wilayah kerja (WK) kontraktor. 

Berdasarkan catatan SKK Migas per 30 Juni 2023, penambahan cadangan migas menyentuh di angka 340 MMBOE, dengan rencana investasi mencapai US$7,87 miliar. 

“[Temuan cadangan migas] lumayan, kalau dari segi blok yang kita tawarkan dan laku itu kan lumayan banyaklah kalau kita lihat dari situ,” kata dia. 

Sementara itu, realisasi investasi untuk sumur pengembangan hingga semester pertama 2023 telah mencapai di angka US$1,3 miliar. Realisasi investasi sumur pengembangan itu tidak jauh bergeser dari investasi sepanjang semester pertama 2022 di angka US$1 miliar. 

Di sisi lain, investasi masif lebih banyak berada pada sisi produksi lapangan gas selama beberapa tahun terakhir. Pada semester pertama 2023, realisasi investasi untuk produksi lapangan migas mencapai di angka US$3,8 miliar, angka itu tidak banyak bergeser dari capaian tahun sebelumnya di angka US$3,2 miliar. 

Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan rendahnya realisasi investasi pengeboran sumur eksplorasi itu disebabkan karena sejumlah penundaan kegiatan pengeboran pada paruh pertama tahun ini. 

Penundaan itu terjadi sebagian besar disebabkan karena masalah perizinan, akses jalan dan kelangkaan rig pada sejumlah lapangan. 

“Semester I beberapa jadwal pengeboran mundur karena masalah perizinan, akses jalan dan urutan kerja rig, di samping adanya isu ketersediaan rig karena sedang ada safety stand-down,” kata Benny kepada Bisnis


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper