Bisnis.com, JAKARTA - LRT Jabodebek ditargetkan dapat mengangkut 137.000 penumpang per hari pada tahun pertama operasinya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta pada Senin (21/8/2023).
Didiek mengatakan, LRT Jabodebek ditargetkan dapat mengangkut sekitar 137.000 penumpang per harinya. Target tersebut didapat berdasarkan hasil studi kelayakan atau feasibility study pertama dari proyek LRT Jabodebek.
Adapun, jumlah tersebut masih cukup jauh dibandingkan dengan rerata jumlah penumpang KRL Jabodetabek saat ini sekitar 900.000 orang per harinya.
"Target penumpang untuk tahun pertama LRT itu sekitar 137.000 penumpang," kata Didiek.
Guna memastikan kesiapan operasi LRT Jabodebek, PT KAI beserta pihak terkait seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Siemens AG serta PT Len Industri terus menyempurnakan beragam aspek pada moda transportasi ini. Hal tersebut mencakup kesiapan infrastruktur stasiun, sistem persinyalan kereta, tenaga operasional, dan lainnya.
Baca Juga
Didiek mengatakan, PT KAI juga terus meningkat integrasi antarmoda untuk meningkatkan mobilitas pengguna saat berpindah moda transportasi. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggandeng Pemerintah Daerah di wilayah operasi LRT untuk memberikan moda transportasi pengumpan (feeder) serta akses dari dan ke perumahan-perumahan.
Selain itu, penyempurnaan dilakukan untuk mengatur waktu kedatangan antar kereta atau headway atau di setiap stasiun. Didiek mengatakan, headway pada LRT Jabodebek direncanakan sekitar 3 hingga 6 menit.
”Harapannya dari Bekasi maupun Harjamukti masing-masing setiap 6 menit bisa dijalankan. Saat ketemu di Cawang, dari Cawang ke Dukuh Atas bisa setiap 3 menit,” kata Didiek.
Dia menambahkan, LRT Jabodebek nantinya akan memiliki sebanyak total 31 rangkaian kereta (trainset) pada armadanya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 27 trainset akan digunakan untuk operasional harian, sementara 4 rangkaian tersisa disiapkan sebagai cadangan.
Sementara itu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan LRT Jabodebek akan resmi dioperasikan pada 28 Agustus 2023. Seiring dengan hal tersebut, pengujian pada sarana dan prasarana moda transportasi ini terus dilakukan dengan optimal.
Tiko mengatakan, masa trial run menjadi penting mengingat LRT Jabodebek menggunakan teknologi Grade of Automation level 3 (GoA). Teknologi yang pertama kali diterapkan pada sistem perkeretaapian di Indonesia tersebut memungkinkan kereta berjalan tanpa masinis atau driverless.
"Akurasi pada software kita terus perbaiki agar nyaman dan aman buat penumpang," kata Tiko.