Bisnis.com, JAKARTA - Beroperasinya LRT Jabodebek pada akhir Agustus mendatang diharapkan berdampak pada penurunan polusi udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menuturkan salah satu nilai tambah dari LRT Jabodebek adalah integrasi antarmoda transportasi yang optimal. LRT Jabodebek telah terintegrasi dengan beragam moda transportasi seperti KRL Jabodetabek, MRT Jakarta, TransJakarta, dan lainnya.
Selain itu, pihak LRT Jabodebek juga telah bekerja sama dengan pemerintah daerah Bekasi, Bogor, dan Depok agar layanan seperti bus rapid transit (BRT) dapat melintasi dan berhenti pada stasiun-stasiun LRT.
Tiko menuturkan, integrasi antarmoda pada stasiun-stasiun LRT Jabodebek diharapkan dapat turut menurunkan tingkat polusi udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Indonesia sekarang lagi rame mengenai polusi. Salah satu harapan kami dari beroperasinya LRT ini menjadi salah satu solusi pengurangan polusi udara," jelas Tiko di Stasiun LRT Dukuh Atas, Senin (21/8/2023).
Tiko melanjutkan, integrasi antarmoda ini juga memperhatikan keamanan, kenyamanan dan keselamatan para penumpang.
Baca Juga
Dia mencontohkan, perpindahan dari Stasiun LRT Dukuh Atas ke KRL Jabodebek dan MRT Jakarta dapat menggunakan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas. Dengan demikian, para penumpang tidak perlu lagi keluar dari lingkungan stasiun dan terkena teriknya panas matahari di siang hari saat hendak berpindah moda.
Dia menambahkan, perasi LRT Jabodebek juga diharapkan memicu perpindahan (shifting) masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi publik.
Adapun, Tiko menambahkan proses trial run pada LRT Jabodebek terus dilakukan jelang dimulainya masa operasional. Tiko mengatakan, LRT Jabodebek rencananya akan diresmikan pada 28 Agustus 2023.
Dia menuturkan, masa trial run terus dimanfaatkan LRT Jabodebek untuk menyempurnakan sistem terkait pada sarana-prasarana seperti persinyalan dan perangkat lunak (software) lainnya. Hal ini mengingat LRT Jabodebek menggunakan teknologi Grade of Automation level 3 (GoA) sehingga kereta berjalan tanpa masinis atau driverless.
"Akurasi pada software kita terus perbaiki agar nyaman dan aman buat penumpang," pungkasnya.