Bisnis.com, KLATEN - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan akan mengoptimalkan ketersediaan beras untuk ketahanan pangan nasional guna mengantisipasi ancaman El Nino.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud menjelaskan, opsi impor tersebut akan bergantung dengan sumber daya dalam negeri.
Menurutnya, stok beras di dalam negeri masih terbilang cukup dengan iron stock beras yang ada di Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Kita harus yakin bahwa ketersediaan beras memang cukup dan dalam waktu tertentu kita punya iron stock yang ada di Bulog. Nah, itu kemudian yang Bulog lihat peluang-peluang apakah perlu datangkan dari luar," kata Mushdalifah dalam konferensi pers di Klaten, dikutip Rabu (16/8/2023).
Dia menambahkan keputusan impor beras tidak mudah dilakukan ketika harga di luar negeri cukup tinggi. Musdhalifah menegaskan pemerintah pada intinya akan menjamin ketersediaan pangan untuk masyarakat.
"Kemudian banyak yang proteksi produk dalam negerinya tapi kita harus cari cara, intinya apa yang bisa kita lakukan dan yang pasti menjamin ketersediaan untuk rakyat kita harus digaransi pemerintah. Itulah yang digaransi pemerintah semaksimal mungkin ya," tambahnya.
Baca Juga
Sementara itu, guna mengantisipasi dampak el nino, Musdalifah menerangkan pemerintah khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengumpulkan data mengenai kondisi air di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pemerintah akan mengelompokkan data kondisi air menjadi tiga bagian mulai dari wilayah yang memiliki air berlimpah, sistem irigasi pertanian yang sudah bagus, dan kelompok wilayah yang memiliki irigasi yang tidak bagus.
"Jadi input produksi antara lain, Kementerian Pertanian mencari, karena negara kita luas ada yang masih ada airnya, ada yang irigasinya bagus ada yang perlu kita perbaiki irigasi yang sudah tersedia tetapi jalurnya masih perlu perbaikan-perbaikan," imbuhnya.